Rusdi Kirana mengatakan kepada Reuters
melalui sambungan telepon bahwa rencana IPO tetap ada dalam program Lion
Air, meskipun kemungkinan tidak dilakukan dalam waktu dekat. Dia
berharap Lion Air bisa mendapatkan dana sebesar Rp 10 triliun saat
melepas saham ke publik nantinya.
Tahun lalu, Rusdi mengatakan, dana hasil
IPO akan digunakan oleh Lion Air untuk membangun hub, yaitu berekspansi
di sektor bandara. “Kami sedang berbicara dengan perbankan soal IPO dan
akan memakai uang itu untuk membangun hub. Sekarang kami memakai uang
sendiri, tapi harapannya pada kuartal pertama 2016 perusahaan akan
melakukan IPO dan akan menggunakan sebagian uang untuk ekspansi bandar
udara,” kata Rusdi saat itu.
Seperti diketahui, Lion Air berencana
mengembangkan Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta dengan menyiapkan dana
sebesar Rp 5 triliun. Akan tetapi, rencana itu kemungkinan bakal
terhambat karena TNI Angkatan Udara selaku pemilik bandara akan
mengevaluasi penggunaan Bandara Halim Perdanakusuma untuk operasional
penerbangan komersial. Selain itu, Lion Air juga berencana membangun
bandara di kawasan Lebak, Banten, karena kapasitas Bandara
Soekarno-Hatta Cengkareng sudah sangat padat, menyulitkan maskapai
penerbangan berekspansi.