Tips Atasi Jet Lag Setelah Penerbangan

Posted by

Jet lag atau desynchronosis menjadi salah satu hal yang paling menyebalkan ketika menempuh perjalanan panjang dengan pesawat. Perbedaan waktu antara tempat asal dan tempat tujuan ternyata bisa menyebabkan badan kelelahan, mengantuk, sakit perut, sulit konsentrasi, serta lamban dalam berpikir (baca: lemot). Inilah yang disebut dengan jet lag. Bayangkan, kamu yang sudah merencanakan segera berkeliling Eropa begitu turun dari pesawat ternyata harus terkapar di kamar hotel karena kelelahan. Mengesalkan bukan? Jet lag sebenarnya bisa diatasi. Caranya ialah dengan melakukan tips-tips berikut ini :
1. Menyesuaikan waktu tidur 2-3 hari sebelumnya
Untuk bisa menyesuaikan waktu tidur, kamu harus tahu dulu perbedaan waktu antara tempat asal dan negara tujuanmu. Sebagai contoh, kamu akan berangkat dari Jakarta ke Roma, Italia. Ketika di Jakarta sudah pukul 10 malam, di Roma masih pukul 4 sore. Maka, cobalah untuk mulai menyesuaikan dengan waktu Roma dan tidur lebih lambat yaitu sekitar pukul 1-2 dini hari.
Dengan membiasakan diri selama 2-3 hari sebelum berangkat, tubuhmu tak akan kaget lagi dengan perbedaan waktu di tempat tujuan. Namun, cara ini agak sulit diterapkan jika kamu masih harus melakukan aktivitas normal hingga saat-saat terakhir sebelum pesawat lepas landas.
Ilustrasi Tidur
2. Manfaatkan waktu penerbangan untuk beristirahat
Mungkin sulit tidur nyenyak ketika berada di dalam pesawat. Namun, tidur ketika di perjalanan bisa membantu menyegarkan tubuh saat tiba di tempat tujuan. Dengan demikian, badanmu tak akan langsung menuntut untuk istirahat begitu turun dari pesawat. Kamu juga tak akan terlalu kebingungan dan kelelahan meski berangkat dari negara asal di siang hari namun tiba di tempat tujuan pada pagi hari.
3. Atur jam tangan sebelum tiba di tempat tujuan
Saat masih di pesawat, segera atur jam tanganmu sesuai dengan waktu di negara tujuan. Ini bisa mempermudah otak menentukan kapan waktu istirahat dan kapan waktu produktif. Jangan terus-terusan berpikir “Sekarang di rumah jam berapa ya?”. Bisa-bisa, tubuhmu tergoda untuk kembali ke jam tubuh yang lama.
4. Jangan turuti keinginan tubuh untuk tidur sebelum waktunya
Setelah tiba di negara tujuan, jangan turuti keinginan tubuh untuk tidur jika belum waktunya. Jika benar-benar mengantuk, kamu bisa tidur selama 10-30 menit, tapi hindari berbaring seharian! Setelahnya, kamu bisa mencuci muka dan berjalan-jalan ke luar hotel untuk melihat-lihat hal-hal baru di kota yang baru. Tidur lama baru boleh dilakukan jika hari sudah mulai gelap atau saat waktu lokal menunjukkan pukul 8 malam. Jika tak bisa tidur, cobalah kenakan penutup mata dan penyumbat telinga.
5. Keluar dan Berinteraksi dengan warga lokal
Tahukah kamu kalau orang yang pemalu dan penyendiri lebih mudah terkena jet lag dibanding orang yang ceria dan terbuka? Ya, jika kamu langsung mengunci diri di kamar hotel setelah tiba di negara tujuan, kemungkinan mengalami jet lag akan lebih besar. Lain halnya jika kamu segera keluar dan berinteraksi dengan warga lokal atau teman satu rombongan. Dalam hal ini, otak akan bereaksi lebih cepat untuk mengenali dan menyesuaikan perbedaan waktu antara tempat asal dan tempatmu kini.
6. Jaga kondisi tubuh sebelum berangkat
Akan jauh lebih mudah mengatasi jet lag dalam kondisi tubuh yang prima. Jika tubuh sedang sakit, jangankan mengatasi jet lag, menghilangkan mabuk perjalanan saja mungkin sulit. Kamu harus menjaga kondisi tubuh dengan makan dan istirahat yang cukup sebelum berangkat. Tak cuma makan yang cukup, makanan yang kamu konsumsi juga harus bergizi tinggi.
7. Hindari alkohol dan kafein
Mengkonsumsi alkohol bisa membuat semua upaya penanggulangan jet lag yang kamu lakukan sia-sia. Kamu mungkin sudah tahu bahwa alkohol bisa mengacaukan indra keseimbangan. Tentunya, alkohol juga bisa mengacaukan upaya otak untuk menyesuaikan kondisi tubuh dengan 2 zona waktu yang berbeda. Selain alkohol, kafein dan makanan berat juga bisa memperparah gejala jet lag yang dialami tubuh.

Kamu juga perlu tahu bahwa jet lag lebih mudah diatasi jika kita terbang dari timur ke arah barat. Menyesuaikan tubuh dengan perubahan waktu setelah melakukan perjalanan dari barat ke timur membutuhkan waktu 2 kali lebih lama dibanding perjalanan dari wilayah timur ke barat.
Sumber


Blog, Updated at: 09.51

Update

    Sering Dibaca