Gambaran Umum Instrument Landing System (ILS) Bagian Akhir

Posted by

A.  Null Reference

Sistem antena null reference terdiri dari dua elemen antena, satu digunakan untuk meradiasikan sinyal SBO (elemen bagian atas) dan yang satu lagi digunakan untuk meradiasikan sinyal CSB (elemen bagian bawah)

Antena SBO dengan posisi 2H memiliki radiasi pattern seperti gambar di bawah ini :
Gambar 31. GP SBO Pattern
Gambar 32. GP Pola Radiasi CSB dan SBO
B.  Sideband Reference
Pada sideband reference glide path juga terdiri dari dua elemen antena, di mana elemen bagian bawah memancarkan CSB dan SBO dan elemen bagian atas memancarkan SBO saja.
Konfigurasi antena sideband reference tampak pada gambar 33.
Gambar 33. Gambar Konfigurasi Antena Sideband Reference
Radiasi pattern untuk glide path sideband reference tampak seperti gambar di bawah ini  :
Gambar 34. GP Pola Radiasi CSB dan SBO
C.  M – Array / Capture Effect
Pada M – Array / Capture Effect glide path terdiri dari tiga elemen antena, di mana elemen bagian bawah memancarkan CSB, SBO dan Clearance, elemen bagian tengah memancarkan CSB, SBO dan elemen bagian atas memancarkan SBO, Clearance.

Konfigurasi antena M – Array / Capture Effect glide path tampak pada gambar 35.
Gambar 35. Gambar Konfigurasi Antena M-Array/Capture Effect
Radiasi pattern untuk glide path M-array / capture effect tampak seperti gambar di bawah ini :
Gambar 36. CSB Pattern
Gambar 37. SBO Pattern
Gambar 38. CSB dan SBO Pattern
Gambar 39. Clearance Pattern
3.2  Sistem Perangkat Penerima Sinyal ILS di Pesawat Udara
Sistem perangkat penerima sinyal ILS di pesawat udara atau Airborne Receiver adalah salah satu peralatan Avionic yang merupakan singkatan dari Aviation electronic yang berada di pesawat terbang dan berfungsi untuk menerima sinyal yang dipancarkan oleh sistem pemancar ILS di darat.
Peralatan airborne untuk sistem ILS terdiri dari penerima untuk localizer, glide path, marker beacon, DME dan peralatan indikator.
Umumnya penerima VOR juga merupakan penerima localizer dengan peralatan tuning dan indikator. Pada beberapa penerima memiliki fungsi switch pemilih yang terpisah, namun pada umumnya perpindahan antara VOR dan Localizer terjadi secara otomatis dengan pengaturan frekuensi yang akan diterima.
Untuk beberapa penerima glide path, pengaturan frekuensi dilakukan secara terpisah, namun pada umumnya penerima Localizer dan Glide Path terdapat dalam satu unit yang sama sehingga pengaturan penerima glide path dilakukan secara otomatis pada saat pemilihan frekuensi localizer.
Berikut ini adalah gambaran singkat airborne receiver system atau avionic system ILS.
Gambar 40. Ilustrasi Airborne ILS Receiver
Gambar 41. Airborne Receiver VHF Localizer and UHF Glide Path Block Diagram
Gambar 42. Gambaran VHF – UHF NAV (ILS) Receiver
Dalam operasinya, penerima ILS di pesawat udara terdapat cross pointer yang dapat menunjukan posisi pesawat udara terhadap jalur yang seharusnya dilalui.

Indikator pada localizer dan glide path berupa garis horisontal dan vertikal yang disebut cross pointer indicator. Di mana cross pointer indicator horisontal untuk glide path dan cross pointer indicator vertikal untuk localizer.

Berikut ini adalah gambaran cross pointer indicator untuk localizer dan glide path.
Gambar 43. Gambaran Cross pointer indikator pada penerima Localizer
Gambar 44. Gambaran Cross pointer indikator pada penerima Glide Path
Sinyal Outer Marker (OM) diterima di cockpit pesawat dalam bentuk kode morse dengan kecepatan 2 strip per detik dan cahaya berwarna ungu atau biru. Sinyal Middle Marker (MM) diterima di cockpit pesawat dalam bentuk kode morse titik – strip dengan kecepatan 95 titik/strip (kombinasi) per menit dan cahaya berwarna kuning. Sinyal Inner Marker (IM) (untuk Cat II dan Cat III) diterima di cockpit pesawat dalam bentuk kode morse dengan kecepatan 6 titik per detik dan cahaya berwarna putih.(DGCA/Faidi/KI)
Sumber


Blog, Updated at: 10.06

Update

    Sering Dibaca