Trunyan, Bali: Wisata Menegangkan di Bali

Posted by



Image result for Trunyan, Bali: Wisata Menegangkan di BaliSeperti telah diketahui banyak orang, selain wisata alam, khususnya pantai yang sangat indah, Bali juga menyajikan keunikan adat dan budaya yang sangat menarik untuk disimak oleh para wisatawan. Salah satu adat unik Bali terdapat di daerah Kintamani, Kabupaten Bangli, tepatnya di desa Trunyan. Buat sebagian orang, butuh sebuah keberanian khusus untuk datang ke desa ini. Wisata yang ditawarkan oleh desa ini sangat berbeda dengan obyek wisata di daerah lain di Bali. Obyek utama yang menyedot perhatian banyak wisatawan adalah kuburan Trunyan. Yang membedakan dengan kuburan di daerah lain, atau bahkan di daerah Bali sendiri adalah di desa Trunyan ada tiga macam kuburan.
Kuburan pertama di sebut Sema Wayah. Kuburan kedua disebut Sema Bantas dan yang ketiga di sebut Sema Muda. Sema Wayah merupakan kuburan yang menyedot rasa ingin tahu banyak wisatawan yang cukup memiliki keberanian untuk datang ke desa Trunyan ini. Berbeda dengan dua kuburan lain, Sema Wayah memiliki tata cara penguburan yang berbeda, bahkan dengan tata cara perlakuan terhadap orang meninggal pada adat Hindu, meskipun penduduk desa Trunyan juga memeluk agama Hindu.

Sema wayah memiliki tata cara unik untuk memperlakukan jenazah masyarakat setempat yang meninggal. Kuburan ini memiliki kuota terbatas. Berdasarkan aturan adat desa Trunyan, hanya ada 11 jenazah yang bisa “dikuburkan” di makam ini. Proses pemakaman di Sema Wayah ini yang menarik. Jenazah tidak dikebumikan atau dibakar seperti lazimnya adat umat Hindu, tetapi jenazah hanya diletakkan di makam tersebut. Makam Sema Wayah tidak besar. Hanya berupa tempat yang cukup untuk menampung ke 11 jenazah tadi hingga proses pembusukannya sempurna dan kembali ke bentuk tanah. Jenazah hanya ditutup dengan anyaman bambu yang menutupi bagian leher ke bawah. Bagian kepala dan kaki dibiarkan terlihat dari luar. Bila pembusukan sudah selesai, tulang belulang dari jenazah itu kemudian dikumpulkan.
Di makam Sema Wayah ini ada sebuah pohon tua yang sangat besar yang mampu mengeluarkan bau sangat harum. Berdasarkan keterangan penduduk setempat, pohon inilah yang membuat jenazah-jenazah tersebut tidak berbau. Menurut legenda setempat, pohon itu bernama pohon Taru Menyan yang kemudian diadaptasi menjadi Trunyan. Bau pohon itu menetralisir bau busuk yang disebarkan oleh jenazah-jenazah tersebut. Berdasarkan legenda pula, desa ini merupakan desa Bali Aga. Bali Aga berarti orang Bali pegunungan. Selain sebagai Bali Aga, masyarakat Trunyan juga merupakan Bali Mula yang artinya Bali asli.
Trunyan Bali     Trunyan Bali
Andaikan Anda berada di daerah danau Batur, mengunjungi Trunyan Bali bisa menjadi alternatif wisata “menegangkan” untuk Anda. Tentu saja Anda harus memiliki keberanian untuk berada di sebuah wilayah pemakaman yang lain dari pada yang lain. Anda tentu harus cukup kuat untuk mengatasi ketakutan yang ada pada diri sendiri selama berkunjung ke Trunyan Bali.
Untuk bisa sampai ke Trunyan Bali, Anda bisa menggunakan jalan darat atau memilih menaiki speedboat mengarungi Danau Batur. Butuh sekitar 20-35 menit untuk bisa sampai ke Trunyan jika Anda memilih mengarungi danau. Sekedar informasi, untuk menyewa speedboat, Anda harus mengeluarkan dana sebesar 380 ribuan. Jika Anda bersama kawan-kawan, Anda tinggal membagi angka itu dengan jumlah personil yang ada. Jika Anda menyadari bahwa Anda termasuk golongan orang yang penakut, pastikan Anda bersama kawan ketika mengunjungi Trunyan Bali. Meskipun berkunjung di siang hari, bukan berarti Anda akan terbebas dari rasa takut yang menegangkan.


Blog, Updated at: 08.09

Update

    Sering Dibaca