Jika sedang beruntung, maka pengunjung bisa menyaksikan megahnya gunung Agung
dari pelataran bawah Pura. Pemandangannya sangat indah, apalagi pada
saat hari raya maka pura ini akan disesaki oleh umat yang sedang
bersembahyang. Gunung Agung, pura Besakih dan umat yang sedang
bersembahyang merupakan gambaran keseimbangan antara manusia dengan
lingkungan yang kerap kali dijadikan objek poto oleh pengunjung.
Pura Besakih merupakan sebuah komplek
pura dengan pura Penataran Agung sebagai pusatnya. Lokasinya terletak di
tengah-tengah. Di sini ada pemujaan terhadap tiga manisfestasi utama
Tuhan sebagai pencipta, pemelihara dan Pelebur. Ketiga manifestasi
tersebut adalah dewa Brahma, dewa Wisnu dan dewa Siwa. Pura-pura lainnya
di Besakih kebanyakan merupakan pura untuk pemujaan leluhur, yang
dibagi menurut tatanan kehidupan masyarakat jaman dulu atau disebut
Catur Warna. Kebanyakan disebut istilah Pasek. Jenisnya beragam, ada
yang disebut Pasek Gelgel, Pasek Kayuselem, ataupun yang lainnya.
Pura ini dibuka untuk pengunjung umum.
Turis yang hanya berwisata diijinkan memasuki pura namun hanya pada
kawasan tertentu. Tetapi tetap ada peraturan yang harus diperhatikan
karena memasuki kawasan suci. Pengunjung harus memakai pakaian sopan dan
wanita yang sedang datang bulan tidak diijinkan memasuki pura.
Pura Besakih berjarak dua jam perjalanan dari Denpasar.
Namun dua jam tersebut tidak akan terasa karena pemandangan di
sepanjang jalan sangat indah dan hawanya menyegarkan khas hawa gunung.
Untuk mencapai lokasi ini, pengunjung bisa menggunakan berbagai alat
transportasi karena pura ini merupakan pura dengan pengunjung terbanyak
di Bali, sehingga fasilitas jalannya sudah sangat baik.