Dia di panggil profesor oleh kelompok perbatuan yang umum menyambangi Rawa Bening, tempat penjualan batu akik paling besar di Asia Tenggara.
Gelar dari lingkungannya itu lantaran Ikhsan sangatlah ahli dalam menilainya batu akik juga sebagai batu alam khas dalam negeri.
Keunggulan yang mencolok dari kakek satu cucu ini, yaitu bisa meyakinkan keabsahan suatu batu--asli atau palsu--hanya memakai alat bantu senter penerang, dan kandungan yang ada di dalamnya.
Tak heran bila dia jadikan tempat berkonsultasi beberapa kolektor untuk sebatas meyakinkan keaslian, type, komposisi, sampai nilai jual lantaran di Rawa Bening tidak kian lebih lima orang yang memperoleh gelar profesor ini.
" Ini lantaran telah punya kebiasaan saja, mulai sejak kecil saya telah lihat pembuatan batu akik, dari mulai memotong, mengosok, sampai membingkai. Jadi, telah menggunakan feeling. Walau demikian, saya juga tak yakin bila ada orang yang betul-betul memahami 100 % masalah batu akik, " kata Ikhsan yang didapati di sela Festival Batu Akik Sumatera Selatan di Palembang, Jumat (5/6).
Kepiawaian bapak dua anak ini bukanlah diperoleh serta-merta, tetapi karena ketekunannya dalam mengeluti usaha batu mulai sejak 30 th. lantas.
Ia menyampaikan bahwa kegemaran ini berawal dari sang bapak terkasih sebagai pedagang pengikat batu di Rawa Bening.
" Mulai sejak kecil saya memanglah sukai dengan batu, suka lihat seni yang ada di dalamnya juga sebagai kombinasi dari warna, serat, serta asal usul. Tersebut saya tak dapat fanatik dengan hoby pada satu type batu saja, " kata pedagang yang mempunyai gerai di lantai satu Pasar Rawa Bening ini.
Karena itu Ikhsan juga tak pernah menyesal saat mengambil keputusan berhenti dari tempat bekerja lantaran mau konsentrasi melakukan bisnis batu akik.
Sesudah usai kuliah di Kampus Jayabaya mengambil jurusan ekonomi perusahaan, dia yang pernah bekerja di suatu perusahaan swasta sepanjang enam bln. mengambil keputusan untuk konsentrasi berdagang batu.
Walau berdagang batu, dia juga terus melakukan hoby juga sebagai kolektor batu serta nyatanya kegemaran ini alami penurunan pada anak pertama.
" Seperti kata orang, yang paling enak itu bila bekerja bersamaan dengan hoby, serta bersukur sekali saya rasakan itu. Bila ada batu bagus, umumnya saya taruh dahulu untuk dilihat serta dilihat-lihat, kelak bila telah jemu baru di jual, " kata Ikhsan sembari tertawa.
Karena kemahirannya yang telah disadari itu, Ikhsan juga tak mengingkari memperoleh beberapa keuntungan.
Tangan dinginnya yang andal dalam pilih batu kerap dipakai rekanan sesama pelaku bisnis saat pilih bahan.
" Batu yang saya tentukan (masih tetap bahan berupa butiran, red.) kerap di ambil rekan. Batu yang dengan harga per butir Rp50 ribu dapat melonjak jadi Rp500 ribu saat telah masuk almari kaca, " kata dia.
Customer yang datang juga bermacam, dari mulai artis, petinggi, sampai anggota DPR. Mereka ikut melakukan perbaikan kesejahteraannya searah dengan menambahnya pundi-pundi duit.
Tidak berhenti di situ, sekarang ini Ikhsan juga kebanjiran keinginan jadi juri kontes batu di sebagian kota di Indonesia.
Walau sebenarnya, dia sekalipun belum pernah mengeyam pendidikan resmi berkenaan dengan batu alam.
" Sekolah tentang batu ini ada di Hong Kong, itu juga spesial untuk batu mulia, yang batu akik belum ada. Ke depan, saya serta rekan-rekan mendorong ada sekolahnya dengan menggaet kelompok autodidak serta gemolog dari pemerintah, " kata dia.
Ikhsan juga bangun komune beberapa pedagang batu akik di Rawa Bening, Purna Cakra, untuk melindungi kesejahteraan beberapa pedagang serta membesarkan batu alam dalam negeri.
Menurutnya, pemerintah mesti turun tangan dalam mengangkat potensi ekonomi yang ada pada usaha batu akik ini, terlebih dalam membawa batu alam khas Indonesia menembus pasar dunia.
Ia yakin kehebohan dalam batu akik ini dilatari lantaran orang-orang baru tahu potensi batu alam yang dipunyai Indonesia lantaran sejatinya keandalan ini telah di ketahui oleh customer dari luar negeri.
" Berarti, ini tinggal dikelola saja, bukanlah suatu hal yang dapat hilang demikian saja. Saya serta rekan-rekan mengharapkan deman batu akik ini bisa dikelola supaya dapat menyejahterakan rakyat, " kata dia. Sumber