Dropship adalah sebuah model jualan barang yang saat ini trend digunakan oleh para reseller online. Dengan cara dropship ini reseller dapat memasarkan barang tanpa harus stok barang. Semua proses packing sampai pengiriman dikerjakan oleh toko online penjual di mana reseller bermitra sebagai dropshipper.
Dengan maraknya social media dan ecommerce, ini menjadi lahan bagi reseller untuk memasarkan barang. Modal mereka hanya berupa gambar produk, deskripsi dan harga. Informasi produk ini di-upload ke sosial media/ ecommerce kemudian tinggal menunggu pesanan masuk. Untuk di social media seperti Instagram/ facebook, jaringan teman atau followers akan mempengaruhi besaran target pasar. Semakin banyak jaringan teman atau followers semakin besar target pasar untuk produk- produk yang dijual.
Orang yang berjualan dengan skema dropship disebut sebagai Dropshipper. Kebanyakan dari dropshipper berjualan sebagai sampingan untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Namun ada juga beberapa yang awalnya hanya sebagai samping namun akhirnya menjadikan profesi ini sebagai penghasilan utama.
Cara kerja
Dropshipper di awal akan mencari supplier pemasok yang bisa diajak bekerjasama dan memenuhi kriteria sbb:
- harga produk yang diberikan oleh supplier murah dan kompetitif
- supplier melayani order dropship
- supplier menyediakan gambar dan informasi detail produk
Dengan 3 kriteria di atas terpenuhi, dropshipper sudah bisa mulai memasarkan produk di social media/ marketplace. Dropshipper akan mengupload gambar produk dan melengkapi deskripsinya. Setelah itu, tinggal menunggu pesanan masuk. Jika ada pesanan, dropshipper akan memprosesnya melalui supplier dengan mekanisme dropship.
Berapa keuntungan yang diperoleh?
Keuntungan yang diperoleh sangat relatif sesuai kemauan dari dropshipper itu sendiri. Idealnya dengan mengambil margin 10%-20%, dropshipper sudah mendapatkan keuntungan yang cukup bagus karena biaya operasional yang dikeluarkan relatif kecil. Bagi dropshipper yang serius menjalankan bisnis ini, omset 30 juta per bulan bukan satu hal yang mustahil. Ada beberapa user yang kami ketahui memiliki omset sampai 300 jt lebih per tahun dengan berjualan di salah satu marketplace.
Lebih Bagus Jualan di Social Media atau Marketplace?
Berdasarkan pengamatan kami selama ini, dropshipper yang berjualan di marketplace memiliki omset yang jauh lebih besar dari pada mereka yang berjualan di social media. Apalagi jika toko online yang dimiliki di marketplace sudah memiliki rating yang bagus. Hal ini akan meningkatkan exposure produk ke konsumen dan otomatis menaikkan penjualan
Sebagai gambaran, jika anda berjualan di social media perkiraan omset maksimal yang akan dapatkan +/- 5.000.000. Sementara jika anda berjualan di marketplace, omset maksimal yang dapatkan bisa berkali lipat dari itu. Salah seorang reseller kami yang berjualan di Zilingo bisa mendapatkan omset +/- 80.000.000 per bulan
resellerdropship.com