Torsi
Mesin
Torsi adalah ukuran kemampuan mesin
untuk melakukan kerja, jadi torsi adalah suatu energi. Besaran torsi adalah
besaran turunan yang biasa digunakan untuk menghitung energi yang dihasilkan
dari benda yang berputar pada porosnya. Adapun perumusan dari torsi adalah
sebagai berikut. Apabila suatu benda berputar dan mempunyai besar gaya
sentrifugal sebesar F, benda berputar pada porosnya dengan jari-jari sebesar b,
dengan data tersebut torsinya adalah:
T
= F x b (N.m)
dimana:
T = Torsi benda berputar (N.m)
F = adalah gaya sentrifugal dari benda yang berputar (N)
b= adalah jarak benda ke pusat rotasi (m)
F = adalah gaya sentrifugal dari benda yang berputar (N)
b= adalah jarak benda ke pusat rotasi (m)
Karena adanya torsi inilah yang
menyebabkan benda berputar terhadap porosnya, dan benda akan berhenti apabila
ada usaha melawan torsi dengan besar sama dengan arah yang berlawanan.
Pada motor bakar untuk mengetahui
daya poros harus diketahui dulu torsinya. Pengukuran torsi pada poros motor
bakar menggunakan alat yang dinamakan Dinamometer. Prinsip kerja dari
alat ini adalah dengan memberi beban yang berlawanan terhadap arah putaran
sampai putaran mendekati 0 rpm, Beban ini nilainya adalah sama dengan
torsi poros. Dapat dilihat dari gambar diatas adalah prinsip dasar dari
dinamometer. Dari gambar diatas dapat dilihat pengukuran torsi pada poros (
rotor) dengan prinsip pengereman dengan stator yang dikenai beban sebesar w.
Mesin dinyalakan kemudian pada poros disambungkan dengan dinamometer. Untuk
megukur torsi mesin pada poros
mesin diberi rem yang disambungkan dengan w pengereman atau pembebanan. Pembebanan diteruskan sampai poros mesin hampir berhenti berputar. Beban maksimum yang terbaca adalah gaya pengereman yang besarnya sama dengan gaya putar poros mesin F. Dari definisi disebutkan bahwa perkalian antara gaya dengan jaraknnya adalah sebuah torsi, dengan difinisi tersebut Tosi pada poros dapat diketahui dengan rumus:
mesin diberi rem yang disambungkan dengan w pengereman atau pembebanan. Pembebanan diteruskan sampai poros mesin hampir berhenti berputar. Beban maksimum yang terbaca adalah gaya pengereman yang besarnya sama dengan gaya putar poros mesin F. Dari definisi disebutkan bahwa perkalian antara gaya dengan jaraknnya adalah sebuah torsi, dengan difinisi tersebut Tosi pada poros dapat diketahui dengan rumus:
T
= w x b (Nm)
dengan
T = adalah torsi mesin (Nm)
w = adalah beban (N)
b= adalah jarak pembebanan dengan pusat perputaran (m)
w = adalah beban (N)
b= adalah jarak pembebanan dengan pusat perputaran (m)
Ingat w (beban/berat) disini
kita bedakan dengan massa (m), kalau massa satuan kg, adapun beban
disini adalah gaya berat dengan satuan N yang diturunkan dari W=mg
Pada mesin sebenarnya pembebanan
adalah komponen-komponen mesin sendiri yaitu asesoris mesin ( pompa air, pompa
pelumas, kipas radiator), generator listrik (pengisian aki, listrik penerangan,
penyalan busi), gesekan mesin dan komponen lainnya.
Dari perhitungan torsi diatas dapat
diketahui jumlah energi yang dihasikan mesin pada poros. Jumlah energi yang
dihasikan mesin setiap waktunya adalah yang disebut dengan daya mesin. Kalau
energi yang diukur pada poros mesin dayanya disebut daya poros.
Daya
Mesin (Power)
Sedangkan power yang dihitung dengan
satuan Kw (Kilo watts) atau Horse Power (HP) mempunyai hubungan erat dengan
torque. Power dirumuskan sbb :
Power = torque x angular speed.
Rumus diatas adalah rumus dasarnya,
pada engine maka rumusnya menjadi :
Power = torque x 2 phi x rotational
speed (RPM).
Untuk mengukur Power (KW) adalah sbb
:
Power (kW) = torque (Nm) x 2 phi x
rotational speed (RPM) / 6000
6000 dapat diartikan adalah 1 menit
= 60 detik, dan untuk mendapatkan kw = 1000 watt.
sedangkan untuk mengukur Power (HP)
adalah sbb :
Power (HP) = torque (lbs. ft) x
rotational speed (RPM) / 5252
Pada motor bakar, daya
dihasilkan dari proses pembakaran didalam silinder dan biasanya disebut dengan
daya indiaktor. Daya tersebut dikenakan pada torak yang bekerja bolak balik
didalam silinder mesin. Jadi didalam silinder mesin, terjadi perubahan energi
dari energi kimia bahan bakar dengan proses pembakaran menjadi energi mekanik
pada torak. Daya indikator adalah merupakan sumber tenaga persatuan waktu
operasi mesin untuk mengatasi semua beban mesin. Mesin selama bekerja mempunyai
komponen-komponen yang saling berkaitan satu dengan lainnya membentuk kesatuan
yang kompak. Komponen-komponen
mesin juga merupakan beban yang harus diatasi daya indikator. Sebagai contoh
pompa air untuk sistim pendingin, pompa pelumas untuk sistem pelumasan, kipas
radiator, dan lain lain, komponen ini biasa disebut asesoris mesin. Asesoris
ini dianggap parasit bagi mesin karena mengambil daya dari daya indikator.
Disamping komponen-komponen mesin yang menjadi beban, kerugian karena gesekan
antar komponen pada mesin juga merupakan parasit bagi mesin, dengan alasan yang
sama dengan asesoris mesin yaitu mengambil daya indikator. Seperti pada gambar
diatas terlihat bahwa daya untuk meggerakan asesoris dan untuk mengatsi gesekan
adalah 5% bagian. Untuk lebih mudah pemahaman dibawah ini dalah perumusan dari
masing masing daya. Satuan daya menggunakan HP( hourse power )
N = N − N + N ( HP)
dengan
Ne = adalah daya efektif atau daya
poros ( HP)
Ni = adalah daya indikator ( HP)
Ng = adalah kerugian daya gesek ( HP)
Na = adalah kerugian daya asesoris ( HP)
Ni = adalah daya indikator ( HP)
Ng = adalah kerugian daya gesek ( HP)
Na = adalah kerugian daya asesoris ( HP)