Prambanan merupakan kompleks candi Hindu terbesar di Asia Tenggara berdiri megah di Jawa Tengah, tidak jauh dari Yogyakarta. Letak Candi Prambanan juga tidak terlalu jauh dengan Candi Borobudur yang merupakan candi Budha terbesar dan paling terkenal di dunia. Seperti Borobudur, Candi Prambanan juga termasuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO.
Legenda Bandung Bondowoso dan Rara Jonggrang
Menurut legenda turun menurun dalam masyarakat Jawa Tengah, Candi Prambanan didirikan oleh Bandung
Bondowoso demi mendapatkan Rara Jonggrang yang adalah putri cantik dari
raja Kerajaan Prambanan yang telah dijajah oleh Bandung Bondowoso. Jika
Rara Jonggrang menolak lamaran Bandung Bondowoso, maka Kerajaan
Prambanan akan semakin menderita, sedangkan Rara Jonggrang tidak
menyukai Bandung Bondowoso.
Singkat cerita, Rara
Jonggrang memberitahu bahwa ia bersedia menjadi istri Bandung Bondowoso
dengan satu syarat, yaitu Bandung Bondowoso membangun seribu candi dalam
waktu satu malam. Bandung Bondowoso menyanggupi dan berupaya membangung
seribu candi dengan bantuan jin. Malam itu juga, Bandung Bondowoso
hampir menyelesaikan seribu candi permintaan Rara Jonggrang.
Rara Jonggrang ketakutan karena melihat permintaannya bisa dipenuhi
Bandung Bondowoso. Hingga akhirnya dengan bantuan para dayang, Rara
Jonggrang membakar jerami di sisi timur dan menumbuk padi sehingga
menciptakan suasana menjelang pagi. Karena melihat hari menjelang pagi,
para jin ketakutan dan lari meninggalkan pekerjaan membuat seribu candi.
Keesokan paginya, Rara Jonggrang bersama Bandung Bondowoso menghitung
jumlah candi yang telah berhasil dibuat. Ternyata tidak mencapai seribu
candi, melainkan hanya ada 999 candi yang berhasil dibuat oleh Bandung
Bondowoso dengan pasukan jin. Karena gagal memenuhi persyaratan dari
Rara Jonggrang dan akhirnya dia tahu bahwa kegagalannya karena
kecurangan Rara Jonggrang, maka Bandung Bondowoso mengutuk Rara
Jonggrang menjadi arca batu terindah untuk melengkapi menjadi seribu
candi.
Akhirnya Rara Jonggrang menjadi arca Durga Mahisashuramardini yang
terdapat di ruang utara dari candi utama di Candi Prambanan. Itu
sebabnya Candi Prambanan sering juga disebut oleh masyarakat sekitar sebagai Candi Rara Jonggrang. Sedangkan Candi Sewu
(candi Budha) yang berada tidak jauh dari Candi Prambanan dianggap
sebagai 999 candi lainnya yang berhasil dibuat Bandung Bondowoso.
Sejarah Candi Prambanan
Ajaran agama Hindu memiliki tiga dewa utama yaitu Brahma (dewa pencipta), Wishnu (dewa pemelihara), dan Siwa (dewa pemusnah). Candi Prambanan dibangun untuk memuliakan dewa Siwa. Itu sebabnya nama asli Candi Prambanan adalah Siwagrha yang berarti "Rumah Siwa".
Candi Prambanan dibangun oleh wangsa atau dinasti Sanjaya dalam rentang waktu yang mirip dengan Candi Borobudur yaitu sekitar abad
ke-8 dan ke-9 masehi. Tujuannya adalah untuk menandingi kemegahan Candi
Borobudur yang dibangun oleh wangsa atau dinasti Syailendra yang
beragama Budha.
Rakai Pikatan adalah raja yang mulai membangun Candi Prambanan pada
tahun 850 masehi. Rakai Pikatan merupakan keturunan Sanjaya. Sanjaya
adalah pendiri Kerajaan Medang atau Kerajaan Mataram Kuno. Kemudian
dalam Kerajaan Medang terdapat dua dinasti atau wangsa, yaitu dinasti
Syailendra yang beragama Budha Mahayana dan berhasil membangun Candi Borobudur dan dinasti Sanjaya yang beragama Hindu Siwa yang juga berhasil membangun Candi Prambanan.
Kompleks Candi Prambanan terus dibangun oleh raja-raja penerus Rakai
Pikatan dengan membangun ratusan candi tambahan di sekitar candi utama.
Berbagai upacara penting Kerajaan Mataram dan upacara Hindu dilakukan di
Candi Prambanan sejak waktu itu.
Hilang dan Ditemukan Lagi
Sejak abad ke-9, Candi Prambanan mulai ditinggalkan karena ibukota
Kerajaan Mataram pindah ke Jawa Timur. Lalu akibat letusan Merapi dan
gempa bumi pada abad ke-16, bangunan Candi Prambanan runtuh. Namun
reruntuhan candi masih dikenali masyarakat sekitar dan dimulailah
legenda Rara Jonggrang yang berkembang di masyarakat Jawa Tengah.
Candi Prambanan mulai ditemukan kembali dan menjadi perhatian para
sejarawan pada tahun 1811, ketika Colin Mackenzie yang bekerja untuk Sir
Thomas Stamford Raffles (masa pendudukan Inggris di Indonesia)
menemukan Candi Prambanan. Namun candi ini masih tetap tidak terurus
bahkan banyak arca dan batuan candi diambil.
Barulah pada tahun 1918, Candi Prambanan mulai dipugar. Rekonstruksi
candi utama yaitu Candi Siwa selesai pada tahun 1953 dan diresmikan oleh
Presiden Soekarno. Dan pada tahun 1991, UNESCO memasukan Candi Prambanan sebagai Situs Warisan Dunia.
Kemegahan Candi Prambanan
Kompleks Candi Prambanan terdiri atas 240 candi. Bentuk candi yang
menjulang tinggi merupakan ciri khas candi Hindu dan memiliki 3 zona
yaitu:
Bhurloka
Yaitu zona terendah, tempat manusia, hewan, dan juga iblis. Zona ini mencakup halaman terluar dan kaki candi.Bhuwarloka
Yaitu zona tengah, tempat orang suci dan pertapa. Zona ini mencakup halaman tengah dan bangunan candi.Swarloka
Yaitu zona tertinggi, tempat para dewa. Zona ini mencakup halaman dalam dan atap candi berupa ratna (mirip dengan bentuk stupa di candi Budha).
Lalu di dekat ketiga candi utama, terdapat tiga candi yang berukuran besar namun tidak sebesar Candi Trimurti. Candi ini disebut sebagai Candi Wahana yang terdiri atas Candi Nandi, Candi Garuda dan Candi Angsa.
Selain itu, terdapat juga candi-candi lain mengelilingi Candi Trimurti dan Candi Wahana, seperti 2 buah Candi Apit, 4 Candi Kelir, 4 Candi Patok dan 244 Candi Perwara yang berukuran kecil.
Museum Candi Prambanan
Selain kompleks Candi Prambanan, di sini juga dapat dijumpai Museum Candi Prambanan yang menyajikan berbagai batu dan arca yang ditemukan di sekitar komplek Candi Prambanan. Terdapat juga replika dari harta karun yang ditemukan di kompleks Candi Prambanan.
Candi Prambanan
Candi Prambanan dan Candi Borobudur merupakan dua buah candi yang begitu megah yang berdiri di Indonesia. Bangunan Candi Prambanan dan Candi Borobudur menunjukan kehebatan masyarakat Indonesia membuat bangunan megah dengan arsitektur yang sangat rumit sejak zaman dulu.
Sumber