Pengertian Cahaya
Cahaya ialah energi yang berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata yang dengan panjang gelombangnya ialah yaitu sekitar 380- 750 nm. Dalam bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik itu dengan panjang gelombang kasat mata maupun dengan gelombang tidak kasat mata. Selain itu juga, cahaya yaitu suatu paket partikel yang dikenal dengan foton.
Dua definisi tersebut yaitu sifat yang ditunjukkan kepada cahaya yang secara bersamaan yang sehingga dikenal dengan dualisme gelombang-partikel. Paket cahaya yang disebut dengan spektrum tersebut selanjutnya dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai sebuah warna. Dalam bidang study cahaya disebut dengan nama optika, yaitu area riset yang penting dalam fisika modern.
Sifat – Sifat Cahaya
1. Cahaya Merambat Lurus
Cahaya memiliki sifat yang merambat lurus dan bisa dibuktikan dengan meninjau yang berdasarkan dapat atau tidaknya suatu benda untuk meneruskan cahaya. Benda yang mempunyai sifat tidak tembus cahaya tidak bisa meneruskan cahaya yang mengenai suatu benda tersebut. Apabila dikenai dengan cahaya dan benda tersebut membentuk suatu bayangan. Benda yang seperti itu dapat digolongkan sebagai benda gelap, yang mempunyai arti bahwa benda-benda tersebut tidak bisa menghasilkan sebuah cahaya sendiri. Contohnya yaitu: kayu, tembok, batu, dan lain sebagainya.
Sedangkan itu, benda yang bisa tembus cahaya bisa meneruskan cahaya yang mengenai benda tersebut. Benda yang seperti itu dikenal dengan sebagai jenis golongan benda sumber cahaya. Contohnya yaitu seperti kaca.
2. Cahaya Dapat Dipantulkan
Cahaya juga bisa dipantulkan, pemantulan cahaya terdiri atas suatu pemantulan baur (pemantulan difus) serta pemantulan teratur. Pemantulan baur atau pemantulan difus bisa terjadi apabila sebuah cahaya yang mengenai permukaan tidak rata dan arah pada sinar pantulnya menjadi tidak beraturan. Sedangkan pada pemantulan teratur dapat terjadi jika cahaya yang bisa mengenai permukaan yang rata seperti cermin datar maka sinar hasil pantulannya memiliki arah yang teratur. Adapun pada benda-benda yang mempunyai sifat cahaya tersebut yaitu cermin. Berdasarkan dari bentuk permukaannya, cermin dapat dibedakan menjadi cermin lengkung serta cermin datar. Cermin lengkung juga dibedakan menjadi 2 macam, yaitu cermin cembung dan cermin cekung. Berikut sedikit penjelasan tentang cermin tersebut.
a. Cermin Datar
Cermin datar yaitu suatu jenis cermin yang memiliki permukaan tidak melengkung. Cermin datar ialah sebuah cermin yang sering digunakan untuk berias. Sifat pada cermin datar yaitu antara lain :
- Mempunyai ukuran bayangan yang sama dengan ukuran pada bendanya.
- Pad jarak antara bayangan yang dihasilkan sama dengan pada jarak benda ke cermin tersebut.
- Pada Bayangannya yang terbentuk dari cermin datar bersifat semu atau maya (bayangan ini bisa di lihat, namun tidak bisa ditangkap layar).
- Bayangan pada cermin datar yaitu tegak.
b. Cermin Cembung
Cermin cembung yaitu salah satu jenis cermin yang permukaannya melengkung ke arah luar. Bayangan yang terbentuk mempunyai sifat semu atau maya.
c. Cermin Cekung
Cermin cekung salah satu jenis cermin yang memiliki permukaan yang melengkung ke dalam. Bayangan yang terbentuk pada sebuah cermin cekung bersifat tegak, diperbesar, serta semu. Apabila terdapat pada sebuah benda yang letaknya jauh dari cermin cekung tersebut, maka pada bayangan yang dihasilkan bersifat nyata dan terbalik. Dalam kegunaan cermin tersebut, cermin cekung ini biasanya dipakai sebagai reflektor pada lampu.
3. Cahaya dapat Dibiaskan
Pembiasan ialah suatu peristiwa pembelokan arah rambat cahaya, cahaya merambat dengan melalui 2 zat yang memiliki kerapatan yang berbeda. Apabila terdapat sebuah cahaya yang datang yang berasal dari zat yang memiliki kerapatan yang kurang menuju ke zat yang memiliki kerapatan yang lebih, maka cahaya itu akan dibiaskan mendekati sebuah garis normal.
Contoh peristiwa pembiasan cahaya :
- Pada sebuah Sedotan yang dimasukkan ke dalam air dalam gelas, maka pada sedotan tersebut akan terlihat membengkok.
- Kolam yang memiliki air yang jernih akan terlihat seperti dangkal.
- Melihat bintang dengan menggunakan sebuah teleskop.
4. Cahaya Dapat Diuraikan
Penguraian cahaya memiliki istilah lain, yaitu dispersi. Prinsip penguraian cahaya (dispersi) yaitu suatu penguraian cahaya putih menjadi sebuah cahaya yang mempunyai warna yang bervariasi.
Contohnya :
- Terjadinya pelangi, hal ini dikarenakan munculnya pelangi yang disebabkan adanya sebuah cahaya matahari yang tampaknya mempunyai warna putih dan sebenarnya
- cahaya matahari yang tersusun atas berbagai variasi warna yang diuraikan oleh sebuah titik-titik air di awan.Cakram yang berwarna yang ketika diputar bisa menjadi warna putih.
- Terjadinya suatu fenomena halo yang seakan-akan mengelilingi matahari atau bulan.
5. Cahaya Dapat Menembus Benda Bening
Sifat cahaya yang bisa menembus sebuah benda bening bisa dibuktikan dengan yaitu dengan contoh :
- Cahaya matahari bisa masuk ke rumah dengan menembus sebuah jendela yang memiliki kaca bening. Apabila pada kaca jendela tersebut kemudian ditutupi dengan sebuah kain berwarna hitam maka cahaya matahari tidak bisa menembus kaca tersebut.
- Ketika sedang berjalan pada siang hari akan tampak terlihat bayangan tubuh, hal ini bisa menjelaskan bahwa suatu cahaya tersebut tidak bisa menembus tubuh karena tubuh bukan suatu benda yang bening, dan pada akhirnya yang terbentuk hanyalah sebuah bayangan.
Contohnya : Cahaya menembus kaca bening, gelas bening.
Macam – Macam Cahaya
Berdasarkan sumbernya cahaya dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut:
- Cahaya yang berasal dari benda itu sendiri. Seperti cahaya dari matahari, senter, lampu, lilin.
- Cahaya yang memancar dari benda akibat pantulan cahaya pada permukaan benda tersebut dari sumber cahaya. Misalnya, kita melihat benda berwarna merah, artinya benda tersebut memantulkan cahaya berwarna merah.
Manfaat Cahaya
Sifat-sifat cahaya bisa dimanfaatkan dalam suatu pembuatan berbagai macam alat, di antaranya yaitu periskop, teleskop, kaleidoskop, dan lup.
1. Periskop
Pada Awak kapal selam yang berada di kedalaman laut bisa mengamati permukaan laut dengan menggunakan periskop. Periskop ini menerapkan sifat cahaya yang berupa pemantulan. Cahaya yang dari atas permukaan laut ditangkap oleh sebuah cermin, yang kemudian dipantulkan untuk menuju mata pengamat di dalam kapal selam.
2. Teleskop
Teleskop mempunyai sebuah prinsip kerja yang hampir mirip dengan periskop. Teleskop mempunyai dua lensa yang bisa membiaskan sebuah cahaya. Adanya suatu pembiasan itu membuat sebuah objek yang jauh terlihat sangat dekat. Teleskop pertama kali dibuat pada tahun 1608 oleh orang Belanda yang bernamakan Hans Lippershey. Setahun kemudian, Galileo Galilei menyempurnakan teleskop. Setelah disempurnakan, teleskop ini bisa digunakan untuk mengamati sebuah bintang.
3. Kaleidoskop
Kaleidoskop ialah sebuah mainan yang dibuat menggunakan sebuah cermin. Dengan alat ini, kita bisa membuat aneka macam suatu pola yang mengagumkan. Pola-pola ini diperoleh karena suatu bayangan benda-benda dalam kaleidoskop yang mengalami pemantulan berkali-kali. Dengan demikian, jumlah benda yang terlihat lebih banyak daripada benda aslinya.
4. Lup
Lup ialah suatu alat optik yang sangat sederhana. Alat ini berupa suatu lensa cembung. Lup ini mempunyai fungsi untuk membantu mata untuk melihat sebuah benda benda kecil agar tampak besar dan jelas.
Didalam kehidupan yang ada dibumi pasti memerlukan nama nya suber cahaya, karna cahaya sangat vital untuk sumber kelangsungan makhluk hidup yang ada dibumi. Semoga apa yang diulas diatas bermanfaat bagi yang membutuhkan. sekian dan terimakasih.