Abad 16, para ahli telah menyusun konsep-konsep dasar matematika, dan pada abad 17 dengan latar belakang semakin membutuhkanya perhitungan akurat sehingga mendorong niat dari matematikawan untuk menciptakan komponen matematika yang baru.
Jhon Napier (1515-1617) salah satu diantara tokoh besar matematika menunjukkan pengetahuannya yang luar biasa dengan beberapa hasil temuanya yakni:
Jhon Napier (1515-1617) salah satu diantara tokoh besar matematika menunjukkan pengetahuannya yang luar biasa dengan beberapa hasil temuanya yakni:
1. Penemuan logaritma
2. Penemuan dengan aturan siklis untuk menyusun dalam segitiga bola siku-siku
3. Penemuanya mengenal rumus trigonometri dalam segitiga lancip yang dikenal kemudian sebagai rumus napier.
4. Penemuanya akan alat hitung untuk mengalikan, membagi, dan menemukan akar pangkat 2 yang disebut batang napier
Pada tahun 1614 Napier menerbitkan brosur dengan judul “mirifici logarithorum canonis descriptio” dengan berisi tabel logaritma dari sinus dalam derajat dan menit. Dengan bantuan seorang guru besar geometri dari colleggresham yaitu Hendry Briggs di London, logaritma napier diterbitkan pada tahun 1615. Mereka mereka menyusun tabel logaritma dengan basis 10, kemudian tahun 1624 Briggs kembali menerbitkan buku aritmatika logarithmica yang kita kenal sekarang tabel logaritma biasa.
Edmun gunter (1581-1626), menerbitkan tabel logaritma biasa dalam tabel logaritma sinus dan tangent dalam tujuh tempat desimal dengan sudut-sudut dalam interval 1 menit dan dari gunter pulalah muncul istilah cosinus dan cotangent. Kemudian Briggs dan vlack menerbitkan empat tabel pokok logaritma, tabel inilah diganti dan diperluas hingga 20 tempat desimal dikerjakan antara tahun 1924 hingga 1949. Arti logaritma yang dipakai oleh napier adalah sebagai bilangan perbandingan.
Briggs memperkenalkan kata mantissa dan karakteristik dari logaritma suatu bilangan, dengan adanya tabel logaritma Laplace mengatakan perhitungan dapat dipercepat dua kali.
Napier menyusun konsep logaritma berdasar geometri, sehingga arti logaritma sekarang diturunkan dari eksponen, sekalipun sesungguhnya pemakaian logaritma terlebih dahulu dikenal dibanding pemakaian eksponen.
Jika y=ax, maka x disebut logaritma dari y, berdasar defenisi inilah diturunkan rumus-rumus logaritma .
2. Penemuan dengan aturan siklis untuk menyusun dalam segitiga bola siku-siku
3. Penemuanya mengenal rumus trigonometri dalam segitiga lancip yang dikenal kemudian sebagai rumus napier.
4. Penemuanya akan alat hitung untuk mengalikan, membagi, dan menemukan akar pangkat 2 yang disebut batang napier
Pada tahun 1614 Napier menerbitkan brosur dengan judul “mirifici logarithorum canonis descriptio” dengan berisi tabel logaritma dari sinus dalam derajat dan menit. Dengan bantuan seorang guru besar geometri dari colleggresham yaitu Hendry Briggs di London, logaritma napier diterbitkan pada tahun 1615. Mereka mereka menyusun tabel logaritma dengan basis 10, kemudian tahun 1624 Briggs kembali menerbitkan buku aritmatika logarithmica yang kita kenal sekarang tabel logaritma biasa.
Edmun gunter (1581-1626), menerbitkan tabel logaritma biasa dalam tabel logaritma sinus dan tangent dalam tujuh tempat desimal dengan sudut-sudut dalam interval 1 menit dan dari gunter pulalah muncul istilah cosinus dan cotangent. Kemudian Briggs dan vlack menerbitkan empat tabel pokok logaritma, tabel inilah diganti dan diperluas hingga 20 tempat desimal dikerjakan antara tahun 1924 hingga 1949. Arti logaritma yang dipakai oleh napier adalah sebagai bilangan perbandingan.
Briggs memperkenalkan kata mantissa dan karakteristik dari logaritma suatu bilangan, dengan adanya tabel logaritma Laplace mengatakan perhitungan dapat dipercepat dua kali.
Napier menyusun konsep logaritma berdasar geometri, sehingga arti logaritma sekarang diturunkan dari eksponen, sekalipun sesungguhnya pemakaian logaritma terlebih dahulu dikenal dibanding pemakaian eksponen.
Jika y=ax, maka x disebut logaritma dari y, berdasar defenisi inilah diturunkan rumus-rumus logaritma .