Astronot Apollo 11 Neil Armstrong dan Edwin E. "Buzz" Aldrin, manusia pertama yang menginjakkan kaki di bulan, menancapkan bendera Amerika Serikat di permukaan bulan dalam foto tanggal 20 Juli 1969 ini. AP/NASA
Buzz Aldrin, orang kedua yang menginjakkan kaki di Bulan, memiliki pengakuan yang menyedihkan tentang Neil Armstrong dan peringatan 50 tahun misi mereka.
"Saya sangat sedih dengan meninggalnya teman baik saya, dan rekan penjelajahan ruang angkasa, Neil Armstrong," ujar Aldrin dikutip laman Express, baru-baru ini.
Armstrong dan Aldrin adalah orang pertama yang pergi ke Bulan pada 1969. Astronot ketiga, Michael Collins, tetap berada di modul kontrol dan menjemput rekan-rekannya kemudian. Armstrong meninggal pada 2012 dalam usia 82 tahun dan Aldrin membuat pernyataan yang memilukan.
Dia mengatakan dia kecewa bahwa mereka tidak bisa merayakan ulang tahun ke-50 pendaratan di Bulan bersama pada 2019.
"Saya benar-benar berharap bahwa pada 20 Juli 2019, Neil, Mike dan saya akan berdiri bersama untuk memperingati 50 tahun pendaratan di Bulan. Karena kami juga mengantisipasi ekspansi umat manusia yang berlanjut ke luar angkasa, bahwa misi kecil kami memungkinkan untuk membantu," kata Aldrin.
Melalui akun Twitter-nya, Aldrin menambahkan bahwa dirinya bersama jutaan orang berkabung atas kematian Amstrong. Dia juga menyebut Amstrong sebagai pahlawan Amerika sejati dan pilot terbaik yang pernah dia kenal.
Aldrin, Amstrong dan Collins hanya memiliki waktu enam bulan saja untuk saling mengenal sebelum misi mereka. Mereka merasa memiliki beban yang cukup berat yang harus dipertanggungjawabkan kepada dunia, dan Collins mengakui itu.
Collins adalah yang paling tidak dikenal dari ketiganya. Namun, dengan celah besar yang ditinggalkan oleh kematian Armstrong, Collins mengatakan dia merasa harus berbicara dengan Amstrong meskipun merayakan ulang tahun ke-50 ada di bawah batu di suatu tempat. "Sayangnya, ini tidak terjadi. Roh Amstrong pastinya akan bersama kita."
Ketika mereka akhirnya mencapai Bulan, kata-kata terkenal Armstrong dengan tepat menandai momen yang menentukan abad. Dia berkata: "Satu langkah kecil untuk manusia, satu lompatan raksasa bagi umat manusia."
Namun, Buzz Aldrin kemudian mengklaim bahwa dia salah mengutip dan sebenarnya mengatakan: "Itu satu langkah kecil untuk seorang pria."
Tempo