Soal Rumor Beli 50 Airbus, KemenBUMN Minta Garuda Lakukan Hedging

Posted by

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta PT Garuda Indonesia Tbk untuk berhati-hati dalam melakukan transaksi internasional terkait dengan adanya rumor bahwa Garuda Indonesia ingin membeli 50 pesawat Airbus.
Himbauannya tersebut sejalan dengan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang masih cukup tajam. Oleh sebab itu, Staf Ahli Kementerian BUMN, Sahala Lumban Gaol mengingatkan, agar dalam transaksinya tersebut dapat melakukan mekanisme lindung nilai (hedging).
“Tapi hedging jangan hanya untuk transaksi, tapi utang luar negeri dipikirkan juga. Angsuran terhadap Boeing, Airbus. Beban nilai tukar dapat diperhatikan juga. Saya mendengar rumor Garuda datangkan 50 Airbus, hati hati juga,” ujarnya, di kantor pusat PT Bank Negara Indonesia, di Jakarta, Rabu, 25 Juni 2014.
Menurutnya, selama ini kebanyakan perusahaan BUMN belum melakukan hedging dikarenakan takut, dimana perusahaan BUMN masih khawatir pada kerugian dari transaksi hedging akan menjadi kerugian negara. “Nilai tukar ini dari dulu kita tak mau sentuh. Semua tahu masalah tapi tidak melakukan prakteknya. Semangat ini muncul akhirnya,” tukasnya.
Ditempat yang sama, Direktur Keuangan Garuda Indonesia Handrito Hardjono menegaskan, bahwa pembelian 50 Airbus hanya rumor. Pasalnya, pihaknya belum bisa menjanjikan apakah ini dapat diimplementasikan atau tidak.
“Kita menyelesaikan rencana 2015 ke atas, itu masuk kesana nanti. Belum buru buru ada. Sekarang belum lah. Kita aja plannya belum final. ” tutupnya.
Sumber


Blog, Updated at: 09.01

Update

    Sering Dibaca