Sepanjang 2015, Wings Air Incar 5,2 Juta Penumpang

Posted by

Image result for wings airWings Air, anak perusahaan Lion Group yang khusus melayani penerbangan jarak pendek dengan pesawat baling-baling ATR 72, sepanjang tahun 2015 ini memiliki target untuk mengangkut sebanyak 5,2 juta penumpang. Target itu mengalami kenaikan dibandingkan realisasi 4 juta penumpang pada tahun 2014. Wings Air beralasan, kenaikan target dilakukan karena perusahaan mendapatkan banyak tambahan pesawat baru.
Direktur Utama Wings Air Ahmad Hasan mengatakan, kondisi ekonomi di Indonesia memang sedang lesu, namun jumlah penumpang yang pergi dari kota-kota besar menuju kota-kota kecil seperti yang dilayani oleh Wings Air malah mengalami peningkatan. Itu terbukti dari tingkat isian kursi (load factor) rata-rata penerbangan Wings Air yang mencapai lebih dari 75 persen. “Buktinya, rata-rata tingkat keterisian penumpang Wings Air lebih dari 75 persen dalam setiap penerbangan,” jelasnya.
Secara total, Lion Group telah memesan sebanyak 100 pesawat ATR yang terdiri dari 20 ATR 72-500 dan 80 ATR 72-600. Jumlah pesawat yang sudah dikirimkan saat ini mencapai 50 unit, dengan rincian Wings Air mengoperasikan 10 pesawat dan Malindo Air, anak perusahaan Lion Group di Malaysia mengoperasikan 10 pesawat. “Pada akhir 2014 kami memesan 100 pesawat ATR dengan perincian 20 unit jenis ATR 72-500 dan 80 unit ATR 72-600. Dengan kedatangan pesawat ke-50 berarti masih ada 50 pesawat lagi yang akan datang hingga 2019,” kata Ahmad saat serah terima pesawat ATR 72 yang ke-50 bagi Lion Group, sekaligus pesawat ATR 72 yang ke-40 bagi Wings Air.
Ahmad mengatakan, pesawat-pesawat baru akan digunakan oleh Wings Air untuk membuka rute-rute baru maupun menambah frekuensi penerbangan yang sudah ada. Dia pun menargetkan tingkat isian kursi penerbangan Wings Air mencapai 90 persen dengan tambahan rute-rute baru maupun penambahan frekuensi penerbangan ini. “Kami optimistis karena di negara kepulauan seperti Indonesia ini, moda transportasi yang paling cepat adalah pesawat terbang yang saat ini bisa diakses oleh masyarakat di daerah terpencil,” papar Ahmad.
Menurut Ahmad, penambahan frekuensi penerbangan akan dilakukan pada rute-rute di Kalimantan, Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. “Menambah frekuensi penerbangan seperti Nabire-Jayapura menjadi dua kali sehari dan sejumlah rute lain di Nusa Tenggara Timur. Intinya setiap kami membuka rute baru akan tercipta pasar di situ,” ucapnya.
Sementara itu, Presiden Direktur Lion Group Edward Sirait mengatakan bahwa Lion Group akan tetap mempertahankan model bisnis Wings Air, yaitu dengan mengoperasikan rute-rute penerbangan jarak pendek di remote area maupun melayani penerbangan feeder dari kota-kota besar menuju kota-kota kecil dan sebaliknya yang bisa terhubung dengan penerbangan Lion Air dan Batik Air. “Kami melihat pasar penerbangan remote tetap bertumbuh karena daya beli masyarakat di daerah juga tinggi. Karena itu model bisnis Wings Air tetap seperti yang sudah kami gariskan sejak awal,” ungkap Edward.


Blog, Updated at: 09.39

Update

    Sering Dibaca