Menurut CASR part 43 maintenance adalah
semua kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan pesawat udara,
komponen-komponen pesawat udara dan perlengkapan-perlengkapannya dalam
keadaan laik udara (airworthy) termasuk inspeksi, reparasi, service, overhaul dan penggantian part.
Tujuan perawatan pesawat terbang adalah untuk menjaga kelaikan terbang pesawat yang bersangkutan. Proses penjagaan kelaikan dimulai sejak pesawat masih dalam tahap desain, tahap pengembangan dan sertifikasi pesawat baru dan berlanjut terus pada saat pesawat dioperasikan.
Tugas-tugas perawatan dengan interval yang sepadan akan dikelompokan menjadi satu paket (package). Proses ini disebut denga istilah clustering. Nama yang umum dipakai untuk paket tersebut adalah letter check, yang meliputi A-check, B-check, C-check dan D-check. Besar interval tiap letter check secara umum tergantung tipe pesawat. Untuk kelas Boeing 737 (narrow body), A-check pada interval 250 FH (flight hours), C-check sekitar 3600 FH dan D-check sekitar 12000 FH. Sedangkan untuk pesawat besar, misalnya Boeing 747-400, A-check pada interval 550 FH, C-check pada 6000 FH dan D-check pada interval 5 tahun atau 25000 FH. Umumnya B-check diganti dengan multiplikasi dari A-check (2A,3A dan seterusnya). Beberapa item mengacu pada siklus terbang (flight cycle, CY) atau kalender (day/month/year) untuk interval pelaksanaan tugasnya. Untuk tugas perawatan lebih kecil dari A-check biasanya dilakukan pada saat sebelum take-off (preflight check), daily check (harian) overnight check, 90 FH check atau 180 FH check.
Jenis-jenis perawatan pesawat.
Aktivasi untuk berbagai tipe check yang umumnya dilakukan dipesawat adalah sebagai berikut:
1) Walk around check
Yaitu visual check untuk mendapatkan keyakinan bahwa pesawat bisa beroperasi dengan aman. Walk around check terdiri dari:
- Pre-flight check yaitu dilakukan sesaat sebelum pesawat berangkat dan harus dilakukan sedekat mungkin dengan saat keberangkatan. Pre-flight check tetap harus dilakukan meskipun check tipe lain yang lebih detail baru saja dilakukan misalnya A-check atau C-check.
- Daily check adalah adalah check walk around eksterior biasa dengan penekanan pada tekanan udara ban dan oli mesin. Dilakukan antara satu penerbangan ke penerbangan lain dan sekali sehari saja.
- Overnight check adalah pemeriksaan kondisi umum pesawat dari tanah (ground), termasuk mesin, roda pendarat, sistem pengosongan bahan bakar, keausan rem dan pembersihan kabin.
- Transit check, seperti overnight check, dengan penekanan pada interior pesawat untuk memeriksa peralatan keamanan (safety) dan penampuilan, dan umumnya dilakukan tiap 50 FH.
2) A-Check
Adalah walk around check bagian dalam dan bagian luar zona pesawat untuk meyakinkan kelaikan terbang mesin pesawat (boroscope inspection), system-sistem pesawat (operasional check) komponen dan struktur. Peninjauan pada Aircraft Flight Log (AFL), cek pada Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Data Recorder (VDR) juga dilakukan. Interval untuk A-check berkisar 200 FH (pesawat kecil) sampai dengan 550 FH (pesawat besar). Maintenancedalam program A-Check:
A1 = 125 hours.
A2 = 250 hours.
A3 = 375 hours.
3) B-Check
Adalah servicing check yang utama, terdiri dari pembersihan (cleaning), lubrikasi dan service. Cek lampu-lampu luar dan dalam dan pergantian baterai. Cek ini dilakukan sekitar tiap enam bulan.
Maintenancedalam program B-Check:
B1 = 750 hours.
B2 = 1500 hours.
4) C-Check
Adalah inspeksi komprehensif terhadap instalasi pesawat (installations) dengan akses maksimum kekomponen dan inspeksi sistem-sistem pada berbagai zona. Termasuk fungsional check pada
sistem, kabel sistem kendali dan pembersihan yang sungguh-sungguh.
Inspeksi struktur meliputi kemungkinan adanya keretakan (crack) dan karat (corrosion). Untuk pelaksanaan cek ini pesawat akan diparkir selama beberapa hari. Interval check ini sekitar sekali setahun. Maintenance dalam program C Check:
C1 = 3000 hours.
C2 = 6000 hours.
C3 = 9000 hours.
C4 = 12000 hours.
C5 = 15000 hours.
5) D-Check (Heavy Maintenance Visit, HMV)
Adalah merupakan inspeksi untuk kerusakan karena kelelahan (fatigue) dan karat (corrosion), cek sistem, pembaruan kabin (cabin refurbishment).
Pengecatan dan penggantian kabel-kabel kemudi. Kebanyakan inspeksi
wajib untuk struktur juga dilaksanakan saat HMV, menggunakan sinar-X dan banyak komponen diganti dengan yang masih bagus. Pelaksanaan Heavy Maintenance Visit memakan waktu tiga sampai empat minggu, dan dilakukan setiap empat atau lima tahun.
(dari berbagai sumber)
(dari berbagai sumber)