Kerja sama antara kedua perusahaan
penerbangan itu ditandatangani oleh Direktur Keuangan Citilink Indonesia
Mega Satria dan Chief Executive Officer Air Timor Belchior Francisco
Bento Alves Pereira. “Kerjasama ini tidak sekedar mencerminkan
kepentingan bisnis penerbangan semata tetapi juga bertujuan untuk
membangun pariwisata di kedua negara sehingga pada akhirnya mampu
berkontribusi secara jelas bagi pembangunan Timor Leste, Bali dan juga
Indonesia,” kata Mega Satria.
Sementara itu, Pereira mengatakan bahwa
Air Timor sudah melakukan kerja sama cukup erat dengan Garuda Indonesia
Group. Dia pun beralasan lebih memilih kerja sama dengan Garuda
Indonesia Group karena memiliki sejarah keamanan penerbangan yang baik,
serta memiliki pelayanan bagus yang membuat penumpang merasa nyaman.
“Dengan bertambahnya operasional pesawat Air Timor, maka frekuensi
penerbangan charter berjadwal Dili-Denpasar juga akan semakin meningkat.
Hal ini merupakan kerjasama yang bagus untuk kedepannya,” kata Pereira.
Seperti diketahui, baru-baru ini
Citilink mendapatkan hibah empat pesawat dari induknya, Garuda
Indonesia, untuk memenuhi syarat kepemilikan dan pengoperasian pesawat
berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Dari
empat pesawat itu, satu di antaranya merupakan pesawat Boeing 737-300
dan tiga pesawat lainnya adalah Boeing 737-500. Kerja sama dengan Air
Timor sendiri akan efektif mulai 1 September 2015.
