Pengertian Kromatografi
Kromatografi merupakan suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahakan komponen (berupa molekul) yang berada pada larutan.
Molekul yang terlarut dalam fase gerak, akan melewati fase diam. Molekul yang memiliki ikatan yang kuat dengan kolom akan cenderung bergerak lebih lambat dibanding molekul yang berikatan lemah.
Dengan menggunakan berbagai macam tipe molekul bisa dipisahkan berdasarkan pergerakan pada kolom. Setelah komponen terelusi dari kolom, komponen tersebut bisa dianalisis menggunakan detektor atau bisa dikumpulkan untuk analisis lebih lanjut.
Sejarah Kromatografi
Kromatografi pertama kali dikenalkan oleh Mikhail Semyonovich Tsvet seorang ahli botani yang berasal dari Rusia pada tahun 1906.
Tsvet awalnya menemukan teknik kromatografi dalam penelitian yang dilakukannya untuk memisahkan klorofil dari pigmen-pigmen lain yang terdapat pada tanaman.
Pada penelitiannya Tsvet memakai sebuah kolom gelas yang isinya serbuk kalsium karbonant untu memisahkan pigmen tanaman. Kalsium karbonat memiliki fungsi sebagai penyerap (adsorben), yang kemudian kolom tersebut dikenal dengan istilah kolom adsorben.
Awal perkembangannya kromatografi berkembang sangat lambat selama 20 tahun pertama, namun setelah metoda kromatografi partisi dikenalkan tahun 1952, metoda ini menjadi suatu metoda yang universal.
Metoda kromatografi ini banyak dikenalkan dalam bidang kimi aorganik maupun kimia an0rganik, biokimia, kimia bahan pangan, kimia analisa serta bidang lainnya.
Selanjutnya kromatografi semakin berkembang dengan dilengkapi perangkat modern yang semakin canggih, yaitu komputer dan alat bantu lain segingga dapat memperluas manfaatnya dalam berbagai disiplin ilmu lainnya.
Jenis – Jenis Kromatografi
1. Kromatografi Cair (Liquid Chromatography)
Kromatografi cair merupakan suatu teknik yang sangat tepat untuk memisahkan ion atau molekul yang terlarut dalam suatu larutan.
Jika larutan sampel berinteraksi dengan fase stasioner, maka molekul-molekulnya yang ada didalam berinteraski dengan fase stasioner.
Tetapi interaksinya berbeda disebabkan adanya perberdaan daya serap (adsorption), pertukaran ion (ion exchange), partisi (partitioning) atau ukuran.
Jenis Kromatografi Cair yaitu :
- Kromatografi Fase Terbalik
Kromatografi fase terbalik merupakan alat analitikal yang kuat dengan perpaduan sifat hidrofobik serta polaritas fase stasioner yang rendah terikat secara kimia pada inert yang padat seperti silika.
Metode ini ssering dipakai dalam proses ekstraksi serta untuk memisahkan senyawa yang sering menguap (non-volatile).
- Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
Kromatografi cair kinerja tinggi mempunyai kinerja yang hampir sama dengan kromatografi fase terbalik. Akan tetapi, metode ini memakai kecepatan dan tekanan yang tinggi.
Kolom yang digunakan dalam metode ini lebih pendek serta mempunyai diameter yang kecil, namun dapat menghasilkan beberapa tingkatan equilibrium dengan jumlah yang besar.
- Size Exclusion Cromatography
Metode ini sering disebut dengan gel permetation atau dapat juga disebut dengan filtration cromatography yang digunakan untuk memisahkan serta memurnikan protein.
Metode ini sangat cepat dan juga tidak mencampuri berbagai jenis penyerapan. Media kromatografinya seperti gel dan berpori serta dapat memisahkan molekul kecil dan besar.
- Kromatografi Pertukaran Ion
Metode ini sering digunakan dalam memurnikan materi biologis, misalna seperti asam amino, protein, peptida. Dengan menggunakan metode ini dapat dilakukan dengan dua tipe, yaitu ruang datar maupun dalam kolom.
Pemisahan dengan menggunakan metode ini sangat selektif dan biaya untuk mengoperasikannya cukup murah serta memiliki kapasitas yang tinggi. Jadi, metode krimatografi pertukaran ion sering digunakan pada awal proses keseluruhan.
2. Kromatografi Kertas
Kromatografi kertas yaitu suatu kromatografi yang memakai fase diam kertas yaitu kertas yang terkandung selulosa didalamnya, sedangkan yang dipakai sebagai fase geraknya adalah pelarut atau campuran pelarut yang sesuai.
Kertas yang melakukan tindakan sebagai fase diam akan dicelupkan ke dalam sampel atau pelarut, lalu sampel dan pelarut dengan gaya kapilaritas akan terserap dan bergerak keatas. Kromatografi kertas ini dipakai dalam memisahkan tinta, zat pewarna, senyawa tumbuhan misalnya klorofil, make up dan zat lain.
3. Kromatografi Kolom
Kromatografi kolom merupakan salah satu jenis kromatografi yang menggunakan kolom gelas pada metodenya. Proses kromatografi jenis ini umumnya dipakai untuk memisahkan pigmen pada tumbuhan.
Campuran pigmen lalu dimasukkan pada kolom gelas yang isinya aluminia. Pelarut lalu dialirkan supaya membawa campura melalui kolom.
Pigmen akan berjalan turun melalui kolom dengan kecepatan yang tergantung pada kuat atau tidaknya adsorbsi pigmen pada aluminia.
Pigmen yang terarsorbsi lemah pada aluminia akan melewati kolom dengan cepat daripada pigmen yang terarsorbsi kuat. Pigmen lalu terpisah dan menjadi satu pada tempat berbeda ketika keluar dari kolom.
4. Kromatografi Lapis Tipis
Kromatografi lapis tipis yakni suatu teknik analisis kualitatif berasal dari sampel yang hendak diperiksa dengan memisahkan komponen sampel berdasarkan perbedaan kepolaran.
Prinsip kerja kromatografi lapis tipis adalah memisahkan sampel berdasarkan perbedaan kepolaran antara sampel dengan pelarut yang dipakai. Umumnya teknik kromatografi jenis ini memakai plat silika sebagai fase diam dan fase gerak yang dipakai disesuaikan dengan jenis sampel yang hendak dipisahkan. Larutan atau campuran yang dipakai disebut eluen.
Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.