Pengertian Benzena
Bеnzеnа merupakan ѕuаtu рrоduk mіnуаk bumi yang аwаlnуа tеrbuаt dаrі bаtubаrа уаng dіраkаі ѕеbаgаі kоmроnеn dalam berbagai produk kоnѕumеn dаn іnduѕtrі.
Bеnzеnа ini dіtеmukаn оlеh Faradat kеmudіаn rumus mоlеkulnуа dіtеtарkаn оlеh Mitscherlich ѕеbаgаі C6H6.
Bеnzеnа ini tеrmаѕuk dаlаm golongan senyawa hidrokarbon. Benzena mеmрunуаі dеrаjаt kеjеnuhаn yang tinggi.
Benzena yang umum dikenal dengan benzol, yaitu senyawa kimia organik yang merupakan cairan tidak berwarna dan mudah terbakar dan memiliki bau yang manis.
Sifat – Sifat Benzena
Sifat Fisis Benzena
- Zat cair yang mudah menguap
- Tidak berwarna
- Berbau khas
- Titik leleh 5,53ºC
- Titik didih 80,1ºC
- Senyawa non polar
Sifat Kimia Benzena
- Mengalami reaksi adisi maupun subtitusi yang mana hasil subtitusi atom hidrogen pada benzena dikenal dengan senyawa turunan benzena.
- Bersifat kurang reaktif karena pada ikatan terkonjugasi yang akan mengalami resonansi dapat menyebabkan ikatan dalam benzena sangat stabil. Oleh karena itu reaksi terhadap benzena ini umumnya memerlukan katalis untuk dapat mempercepat reaksi.
- Bersifat kasinogenik (beracun).
- Senyawa non polar.
- Kurang reaktif tapi mudah terbakar dan menghasilkan banyak jelaga.
- Lebih mudah reaksi subtitusi dari pada adisi.
Rеаkѕі Bеnzеnа
1. Subtitusi dengan Halogen (Hаlоgеnаѕі)
Benzena mеngаlаmі ѕubtіtuѕі dengan hаlоgеn mеmаkаі katalisator bеѕі (III) halida.
2. Subtіtuѕі dеngаn Asam Nitrat (Nіtrаѕі)
Bеnzеnа bеrеаkѕі dеngаn asam nіtrаt реkаt memakai kаtаlіѕаtоr asam ѕulfаt реkаt mеmbеntuk nіtrоbеnzеnа.
3. Subtitusi dеngаn Aѕаm Sulfаt Pеkаt (Sulfоnаѕі)
Sulfоnаѕі terjadi Bіlа bеnzеnа dіраnаѕkаn dеngаn аѕаm ѕulfаt реkаt.
4. Subtіtuѕі dengan Alkіl Halida (Alkіlаѕі)
Rеаkѕі іnі bіѕа memakai untuk membentuk аlkіl bеnzеnа mеnggunаkаn katalisator alumunium klоrіdа (AlCl3).
Tatanama Benzena
1. Benzena Monosubtitusi
Benzena dengan satu subtituen alkil didiberi nama sebagai turunan benzena, contohnya etilbenzena. Sistem IUPAC tetap menggunakan nama umum untuk beberapa benzena monosubstitusi, contohnya toluena, kumena, stirena.
Nama-nama umum menyerupai fenol, anilina, benzaldehida, asam benzoat, anisol juga tetap dipakai dalam sistem IUPAC.
Sistem IUPAC (International Union Pure and Applied Chemistry) yakni forum yang berwewenang untuk merumuskan tata nama senyawa.
2. Benzena Disubtitusi
Disubtitusi berarti benzena mengikat dua subtituen, maka terdapat kemungkinan memiliki tiga isomer struktur.
Jika kedua subtituen diikat oleh atom-atom karbon 1,2- disebut orto (o) satu sama lain, jika karbon 1,3- disebut meta (m), dan 1,4 disebut para (p).
Sistem IUPAC menggunakan nama umum xilena untuk ketiga isomer dimetilbenzena, yaitu o-xilena, m-xilena, dan p-xilena.
Apabila kedua substituen tersebut tidak memberikan nama khusus, maka masing-masing dari substituen diberi nomor, dan namanya akan diurutkan berdasarkan urutan abjad, dan diakhiri dengan kata benzena.
Atom karbon yang mengikat substituen yang urutan abjadnya lebih dahulu diberi nomor 1.
3. Benzena Polisubtitusi
Yaitu saat terdapat tiga atau lebih substituen terikat pada cincin benzena, maka posisi masing-masing substituen ditunjukkan dengan nomor.
Jika salah satu substituen mempersembahkan nama khusus, maka didiberi nama senyawanya sebagai turunan dari nama khusus tersebut.
Dan kalau tiruana substituen tidak mempersembahkan nama khusus, maka posisisnya akan ditetapkan dengan nomor dan diurutkan sesuai urutan abjad, dan diakhiri dengan kata benzena.
Senyawa Turunan Benzena
1. Benzena
Benzena digunakan sebagai pelarut untuk berbagai jenis zat. Selain itu benzena juga dapat digunakan sebagai bahan dasar membuat stirena (bahan membuat sejenis karet sintetis) dan nilon–66.
2. Asam Salisilat
Asam salisilat adalah nama lazim dari asam o–hidroksibenzoat. Ester dari salah satu asam salisilat ini dengan asam asetat digunakan sebagai salah satu obat dengan nama aspirin atau asetosal.
3. Asam Benzoat
Asam benzoat dapat juga digunakan sebagai pengawet pada berbagai makanan olahan.
4. Anilina
Anilina merupakan salah satu bahan dasar untuk pembuatan berbagai zat-zat warna diazo. Reaksi anilina dengan asam nitrit ini juga akan menghasilkan garam diazonium, dan proses ini disebut diazotisasi.
5. Toluena
Kegunaan toluena yang penting adalah sebagai pelarut dan sebagai bahan baku pembuatan zat peledak trinitrotoluena (TNT).
6. Stirena
Jika stirena ini mengalami polimerisasi maka akan terbentuk polistirena, suatu jenis plastik yang banyak digunakan untuk bisa membuat insulator listrik, bonekaboneka, sol sepatu, serta piring dan cangkir.
7. Benzaldehida
Benzaldehida ini juga dapat digunakan sebagai zat pengawet serta sebagai bahan baku pembuatan parfum karena memiliki bau yang sedap.
8. Natrium Benzoat
Seperti asam benzoat, natrium benzoat ini juga bisa digunakan sebagai bahan pengawet makanan dalam kaleng.
9. Fenol
Fenol (fenil alkohol) dalam kehidupan sehari-hari lebih dikenal dengan nama karbol atau lisol, dan dipergunakan sebagai zat disinfektan (pembunuh bakteri) karena dapat menyebabkan denaturasi protein.
10. Alkilbenzena
Alkilbenzena jika dioksidasi bisa menghasilkan asam benzoat. Reaksi ini tidak tergantung pada banyaknya atom karbon.
11. Nitrobenzena
Nitrobenzena adalah senyawa yang mudah meledak, sehingga senyawa nitrobenzena sering dipakai sebagai bahan peledak.
Klasifikasi Benzena
1. Benzena
Benzena banyak dipakai sebagai pelarut, bahan dasar pembuatan monomer stirena (C6H6 – CH = CH2). Monomer stirena adalah bahan polimer untuk membuat karet sintetis, bahan pestisida, pemanis buatan. Selain itu juga benzena dapat dipakai sebagai bahan dasar nilon.
2. Asam Benzoat (C6H5COOH)
Asam benzoat atau garam natriumnya yang dipakai sebagai pengawet berbagai makanan atau olahan minuman.
Asam atau garam ini juga dipilih karena tidak dapat mempengaruhi cita rasa makanan yang diawetkan.
3.Fenol (C6H5OH)
Fenol juga bisa mematikan mikroorganisme sehingga dipakai sebagai pembasmi kuman seperti pembersih lantai (karbol).
4. Asam Salisilat
Asam ini dikenal dengan asam o-hidroksibenzoat. Ini banyak dipakai sebagai bahan antiseptik pada kulit seperti bedak kulit. Juga sebagai pemghilang rasa sakit kepala seperti aspirin.
Manfaat dan Kegunaan Benzena dan Turunannya
- Benzena ini dapat digunakan sebagai pelarut dan juga bahan dasar sintesis berbagai senyawa turunan benzena seperti stirena, dan lain-lain.
- Fenol ini bersifat asam lemah dan dapat digunakan sebagai salah satu bahan dasar pembuatan plastik dan obat-obatan.
- Fenol juga dapat digunakan sebagai antiseptik dan disinfektan oleh karena sifatnya yang dapat mendenaturasi protein.
- Toluena juga dapat digunakan sebagai pelarut dan bahan baku pembuatan asam benzoat, bahan peledak TNT, dan lain sebagainya.
- Asam benzoat juga dapat digunakan sebagai bahan pengawet makanan dan minuman.
- Anilina bisa digunakan untuk membuat berbagai zat-zat pewarna diazo.
- Asam salisilat juga digunakan untuk membuat aspirin, perasa, minyak wangi, bedak, dan salep anti jamur, serta shampo.
Bahaya Benzena
- Menghirup uap benzene dalam konsentrasi rendah : mengakibtakan iritasi mata dan tenggorokan.
- Menghirup uap benzene dalam konsentrasi tinggi : mengakibatkan rasa mengantuk, pusing, sakit kepala, tremor, bingung dan tidak sadar.
- Menghirup uap benzene dalam konsentrasi sangat tinggi : mengakibatkan kematian
- Bila benzene termakan akan mengakibtakan gejala: muntah, nyeri lambung, pusing, ngantuk, kejang dan nadi kencang. Jika termakan dalam konsentrasi tinggi : akan mengakibatkan kematian
- Anemia : yaitu Hb menjadi turun, dan mengakibatkan gejala letih, lesu
- Leucopenia: yaitu turunnya sel darah putih, sehingga sangat mudah terkena infeksi
- Thrombositopenia: yaitu rendahnya sebuah keping darah, sehingga orang mudah terjadi pendarahan.
Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.