Pengertian Selulosa
Selulosa merupakan salah satu senyawa seperti serabut, liat, tidak larut dalam air, dan ditemukan di dalam dinding sel pelindung tumbuhan terutama pada tangkai batang, dahan dan semua bahagian berkayu dari jaringan tumbuhan.
Rumus senyawa selulosa yaitu (C6H10O5)n. Selulosa pertama kali dijelaskan oleh Anselme Payen pada 1838 sebagai serat padat yang tahan dan tersisa setelah pemurnian jaringan tanaman dengan asam dan amonia.
Selulosa juga yakni suatu polimer glukosa yang berbentuk rantai linier dan dihubungkan oleh ikatan ß-1,4 glikosidik.
Selulosa memiliki bobot molekul yang sangat bervariasi berkisar antara 50.000 hingga 2,5 juta bergantung pada sumbernya. Ukuran panjang rantai molekul selulosa dinyatakan sebagai derajat polimerasi (DP) .
Ester selulosa banyak dipakai sebagai serat dan plastik, sementara eter selulosa sebagai pengikat serta bahan tambahan guna mortir khusus ataupun kimia khusus guna bangunan dan konstruksi serta stabilisator viskositas pada cat, produk farmasetik, makanan, dan lain-lain. Selulosa juga termasuk bahan dasarnya pembuatan kertas.
Sifat – Sifat Selulosa
- Selulosa rantai panjang mempunyai sifat fisik yang lebih tahan lama, lebih kuat terhadap degradasi yang diakibatkan oleh pengaruh panas, lalu bahan kimia ataupun pengaruh biologis.
- Dapat terdegradasi oleh oksidasi, fotokimia, hidrolisa, maupun secara mekanis sehingga beratnya molekul menurun.
- Tidak larut di dalam air ataupun pelarut organik, tetapi sebagian larut dalam larutan alkali.
- Dalam kondisi kering, selulosa sifatnya higroskopis, keras dan juga rapuh.
- Selulosa dalam kristal mempunyai kekuatan yang lebih baik dibanding dengan bentuk amorfnya.
- Memiliki kekuatan tarik yang tinggi.
- Bisa membentuk jaringan.
- Tidak mudah larut di dalam air, alkali dan juga pelarut organik.
- Relatif tak berwarna.
- Memiliki kemampuan mengikat lebih kuat.
Manfaat Selulosa
1. Penyusun Dinding Sel Tumbuhan
Selulosa merupakan penyusun utama dinding sel tumbuhan dan beberapa organisme lainnya seperti algae. Pada tumbuhan selulosa sangat berperan penting bagi kelangsungan hidupnya di alam.
Untuk sifat kuat dan kaku yang dimiliki oleh selulosa memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh tegak di atas permukaan bumi.
2. Memperlancar Pencernaan Hewan
Selulosa ini merupakan senyawa yang dikenal sebagai serat, senyawa ini memiliki peranan yang peting bagi tubuh hewan meski tidak mampu mencernanya.
Serat mampu mendorong sisa-sisa makanan yang tidak tercerna ( ampas makanan ), sehingga proses defekasi akan berjalan lancar.
Apabila kekurangan serat makan akan dapat menyebabkan sembelit yakni gejala sulitnya defekasi akibat penyerapan air yang berlebihan. Sementara apabila terdapat serat a.k.a selulosa, feces akan mudah untuk dibuang.
3. Bahan Bangunan Dan Property Lainnya
Untuk karakter selulosa yang kuat serta tidak larut akan air ini membuat selulosa memiliki banyak manfaat.
Diantaranya yakni selulosa digunakan sebagai bahan tambahan untuk membuat kain atau karpet dan lainnya. Selulosa yang tidak larut air ini sangat mudah dipisahkan dari senyawa atau cairan lainnya.
Jenis – Jenis Selulosa
1. Selulosa α (Alpha Cellulose)
Selulosa α ialah salah satu jenis selulosa berantai panjang, tidak larut dalam larutan NaOH 17,5% atau larutan basa kuat dengan derajat polimerisasi 600 – 1500.
Selulosa α dipakai sebagai penduga dan atau penentu tingkat kemurnian selulosa. Selulosa α merupakan kualitas selulosa yang paling tinggi (murni).
Selulosa α > 92% memenuhi syarat untuk digunakan sebagai bahan baku utama pembuatan propelan dan atau bahan peledak, sedangkan selulosa kualitas di-bawahnya digunakan sebagai bahan baku pada industri kertas dan industri sandang/kain. Semakin tinggi kadar alfa selulosa, maka semakin baik mutu bahannya.
2. Selulosa ß (Betha Cellulose)
Selulosa ß yakni sebuah jenis selulosa berantai pendek, larut dalam larutan NaOH 17,5% atau basa kuat dengan derajat polimerisasi 15 – 90, dapat mengendap bila dinetralkan.
3. Selulosa γ (Gamma Cellulose)
Selulosa γ yaitu suatu selulosa yang sama dengan selulosa ß, tetapi derajat polimerisasinya kurang dari 15.
Struktur Selulosa
Selulosa ini mempunyai suatu struktur yang sangat unik karena kecenderungannya membentuk ikatan hidrogen yang kuat.
Ikatan hidrogen intramolekular terbentuk seperti berikut :
- Gugus hidroksil C3 pada unit glukosa dan atom O cincin piranosa yang terdapat pada unit glukosa terdekat.
- Gugus hidroksil pada C2 dan atom O pada C6 unit glukosa tetangganya. Ikatan hidrogen antarmolekul terbentuk antara gugus hidroksil C6 dan atom O pada C3 di sepanjang sumbu b.
Dengan adanya ikatan hidrogen dan juga gaya van der Waals yang terbentuk, maka struktur selulosa bisa tersusun secara teratur dan membentuk daerah kristalin.
Di samping itu, terbentuk rangkaian struktur yang tidak tersusun secara teratur yang akan membentuk daerah nonkristalin atau amorf.
Semakin tinggi packing densitynya maka selulosa akan berbentuk kristal, sedangkan semakin rendah packing density maka selulosa akan berbentuk amorf.
Derajat kristalinitas selulosa dipengaruhi oleh sumber dan perlakuan yang diberikan. Rantai selulosa akan bergabung menjadi satu kesatuan membentuk mikrofibril, bagian kristalin akan bergabung dengan bagian nonkristalin. Mikrofibril akan bergabung membentuk fibril, lalu gabungan fibril akan membentuk serat.
Sifat Serat Selulosa
- Mempunyai kekuatan tarik yang tinggi.
- Dapat membentuk jaringan.
- Tidak mudah larut dalam air, alkali dan pelarut organik.
- Relatif tidak berwarna.
- Mempunyai kemampuan mengikat yang lebih kuat.
Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.