Pengertian Kelenjar Pituitari (Hipofisis)
Kelenjar pituitari atau kelenjar hipofisis merupakan salah satu kelenjar endokrin yang terletak di dasar otak dan menghasilkan banyak hormon yang penting bagi tubuh.
Kelenjar hipofisi atau kelenjar Pituitari ini sering disebut dengan Master of Gland atau Kelenjar Pengendali, hal itu karena kelenjar ini memiliki fungsi yang sangat penting. Kelenjar ini berukuran sekitar 1,25 cm dengan berat sekitar 0,5 gram.
Fungsi Kelenjar Pituitari (Hipofisis)
- Memproduksi hormon pertumbuhan.
- Mengatur sistem endokrin.
- Memproduksi hormon yang mempengaruhi fungsi otot dan ginjal.
- Memproduksi hormon yang mengontrol kelenjar endokrin lain.
- Penyimpanan hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus.
Bagian Struktur Kelenjar Pituitari (Hipofisis)
1. Adenohipofisis
Adenohipofisis atau hipofisis anterior tersusun atas banyak jaringan epitel kelenjar. Bersama dengan hipotalamus hipofisis anterior membuat sistem neuroendokrin yang terdiri dari kumpulan neuron neurosekretorik yang badan selnya berada di antara dua kelompok di hipotalamus yaitu nukleus supraoptika dan nukleus paraventrikel.
Berdasarkan secara struktural, adenohipofisis adalah perpanjangan dari kelenjar hipotalamus. Hipofisis anterior memproduksi banyak hormon penting yang disekresikan pada darah apabila diperlukan, hormon hormon itu antara lain yaitu :
- Hormon Pertumbuhan (Growth Hormone, Somatotropin)
Ialah salah satu hormon yang mempunyai fungsi sebagai pengatur pertumbuhan dan metabolisme tubuh.
- Thyroid Stimulating Hormon atau Tirotropin (TSH)
Yaitu suatu hormon yang mempunyai fungsi sebagai pengatur sekresi hormon tiroid dan pertumbuhan kelenjar tiroid.
- Hormon Adrenokortikotropik (ACTH)
Yakni sebuah hormon yang mempunyai fungsi sebagai pengatur sekresi kortisol oelh korteks adrena dan pertumbuhan korteks adrenal
- Follicle Stimulating Hormone (FSH)
Pada pria hormon ini mempunyai fungsi sebagai penghasil sperma, sedangkan pada wanita hormon ini memiliki fungsi untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan sel ovum.
- Leteinizing Hormone (LH)
Pada pria hormon ini memiliki fungsi sebagai perangsang produksi hormon testosteron, sedangkan pada wanita hormon ini memiliki fungsi sebagai pengatur produksi hormon estrogen dan progesteron dan juga berperan penting dalam proses ovulasi.
- Prolaktin
Merupakan salah satu hormon yang fungsinya sebagai pengatur pertumbuhan dan perkembagan payudara dan juga memproduksi air susu pada wanita.
Sedangkan pada pria hormon ini masih belum begitu nyata fungsinya, kemungkinan besar berkaitan dengan pertumbuhan organ seks pria.
2. Hormon Vasopressin (Antidiuretik)
Vasopressin (VP) atau ADH (Antidiuretik Hormon) merupakan hormon peptida yang berfungsi sebagai pengatur penyerapan kembali molekul yang melewati ginjal dengan mempengaruhi permeabilitas dinding tubulus ginjal.
Vasopressin akan mengatur keseimbangan natrium dan air pada darah juga urin sehingga bisa mengatur volume darah atau urin dalam tubuh.
Selain itu, fungsi hormon vasopressin yaitu bisa mempengaruhi tekanan darah pada manusia. Hormon vasopressin ini bisa ditemukan di hampir semua mamalia.
3. Neurohipofisis
Neurohipofisis atau hipofisis posterior merupakan bagian dari kumpulan sel kelenjar diantara pembuluh darah kapiler yang luas. Neurohipofisis mengandung banyak akson saraf dari hipotalamus.
Terdapat 2 (dua) bagian utama Neurohipofisis yaitu sebagai berikut :
- Pars Nervosa merupakan salah satu bagian belakang neurohipofisis tempat penyimpanan oksitosin dan vasopressin.
- Pars Infundibular (Infundibulum) yaitu suatu bagian tempat terhubungnya kelenjar hipotalamus dan kelenjar hipofisis.
Pada bagian neurohipofisis atau hipofisis posterior ini, ada 2 (dua) hormon utama yaitu oksitosin dan vasopressin. Kedua hormon tersebut dibuat di hipotalamus namun dikeluarkan melalui neurohipofisis.
4. Hormon Oksitosin
Fungsi dari hormon oksitosin ini banyak berkaitan dengan persiapan organ reproduksi untuk proses kehamilan dan menghadapi proses melahirkan pada wanita.
Target penting hormon oksitosin pada wanita yaitu sel-sel otot rahim dan sel otak kelenjar mamae atau kelenjar susu.
Pada pria, hormon oksitosin memiliki fungsi sebatai perangsang pertumbuhan organ seksual sekunder. Dan juga hormon oksitosin bisa berpengaruh pada perasaan seseorang karena itu hormon oksitosin biasa dinamakan juga dengan hormon cinta.
Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.