Ilmu teknologi yang semakin maju menyebabkan orang mencari tahu atau meneliti sebuah objek yang lama tidak diketahui oleh masyarakat awam. Salah satunya dengan penelitian ruang angkasa, para ilmuwan menemukan berbagai planet seperti Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus dan juga bintang-bintang dalam tata surya. Semua ini dilakukan agar terbukti semua pendapat-pendapat ilmuwan terdahulu. Untuk mengetahui salah satu dari planet dalam tata surya, kita akan membahas tentang Planet Venus. Mari kita simak penjelasan dibawah ini.
Planet Venus
- Nama Planet : Planet Venus
- Letak dalam tata surya : Planet ke dua terdekat dengan pusat tata surya yaitu Matahari
- Jarak terhadap Matahari : 108,2 Juta Kilometer
- Diameter Planet : 12.092 Kilometer
- Zat Penyusun : 96,5% Karbon dioksida, 3,5% Nitrogen
- Terperatur suhu Venus : 480 derajat Celsius
- Orbit terhadap Matahari : 224,7 hari Bumi
- Rotasi terhadap Matahari : 243 hari Bumi
- Revolusi Planet Venus : 225 hari Bumi
- Tekanan atmosfer Venus : 92 kali lipat lebih besar daripada Bumi
- Satelit alam Venus : Tidak memiliki satelit alam
- Medan Magnet : Tidak memiliki medan magnet
Planet Venus merupakan planet kedua setelah planet Merkurius yang memiliki jarak terdekat dengan matahari. Planet Venus tidak memiliki satelit seperti bumi, namun planet Venus menjadi planet paling terang setelah matahari dan bintang. Bentuk dari planet Venus mirip dengan Bumi dengan sebagian orang menganggap bahwa Venus merupakan kembaran dari Bumi. Dikarenakan bentuk, komposisi planet, dan gravitasi yang mirip dengan planet Bumi. Namun dalam kenyataannya Venus dengan Bumi adalah planet yang berbeda.
Venus memiliki tekanan atmosfer lebih besar dari bumi yaitu 92 kali lipat. Planet Venus memiliki orbit mengelilingi matahari selama 224,7 hari (satuan pada planet Bumi). Planet Venus menjadi planet ter panas dalam tata surya karena memiliki suhu sekitar 735 Derajat Kelvin. Venus diselimuti oleh lapisan buram yang menjadikan bagian permukaan Planet Venus tidak terlihat di ruang angkasa. Lapisan buram yang menyelimuti Planet Venus disebabkan karena kandungan Karbon Dioksida sebesar 96,5% dan kandungan Nitrogen sebesar 3,5%.
Planet Venus dikabarkan pernah memiliki samudra, namun karena suhu yang sangat panas pada Venus mengakibatkan air samudra menguap dan juga akibat dari efek rumah kaca. Planet Venus ini pula digunakan oleh orang-orang Suku Maya menjadi penanda waktu dan juga sistem kalender. Namun semenjak pengetahuan teknologi semakin maju, Planet Venus kini tak lagi menjadi bahan penelitian, karena diyakini tidak adanya kehidupan suhu pada Planet Venus juga sangat panas. Jadi para peneliti lebih meneliti tentang Planet Mars atau Planet Jupiter.
Ciri-Ciri Fisik Planet Venus
1. Geografi Planet Venus
Planet Venus merupakan sebuah planet dengan panjang Diameter 12.092 Km dan hanya lebih kecil 650 Km dari planet Bumi. Planet Venus juga memiliki massa lebih kecil daripada Planet Bumi yaitu 81,5%. Planet Venus terdiri dari 80% daerah Vulkanik, 70% daerah daratan, 20% dua benua daratan yang tinggi dan 10% daerah daratan yang halus dan berlekuk. Dua daratan pada Planet Venus terletak dibagian utara Venus atau yang bisa disebut Ishtar Terra dan sebelah selatan dari garis khatulistiwa atau yang biasa disebut dengan Benua Aphrodite Terra. Sebutan untuk Benua Ishtar Terra berasal dari kata Ishtar yang berarti Dewi Cinta bagi orang-orang di Babilonia, dan Benua Ishtar Terra luasnya tidak lebih dari Benua Australia. Sedangkan sebutan untuk Benua Aphrodite Terra berarti pula Dewi Cinta menurut Mitologi Yunani dan besar dari Benua Aphrodite Terra tidak lebih dari Amerika Selatan.
Di Planet Venus terdapat pegunungan, lembah, kawah tubrukan, dan penampakan yang unik lainnya. Seperti cincin rekahan yang dikelilingi depresi yang disebut Coronae. Penampakan Vulkanik yang puncaknya rata, lebarnya antara 20-50 Km dan tinggi mencapai 100-1000 meter yang biasa disebut dengan Farra. Rangkaian rekahan radial yang berbentuk seperti bintang dan biasa disebut Novae.
2. Geografi Permukaan Planet Venus
Sebagian besar bentuk permukaan Planet Venus adalah daerah Vulkanik. Planet Venus sendiri memiliki banyak gunung berapi sekitar 167 gunung berapi dengan luas kisaran hingga 100 Km. Jumlah gunung berapi pada Planet Venus melebihi banyaknya gunung berapi di Bumi. Namun bukan berarti aktivitas Vulkanik terjadi di Planet Venus, karena kerak lempeng pada Planet Venus lebih tua dari Planet Bumi sekitar 300-600 juta tahun. Gunung tertinggi pada Planet Venus adalah Maxwell Montes yang terletak di Benua Ishtar Terra.
Planet Venus tidak pernah mengalami hujan, namun selama proses Venera yang dilakukan oleh Uni Soviet terdapat bukti bahwa di Planet Venus terjadi 12 kali petir dan 12 kali merekam gemuruh saat mendarat di Venus. Tidak ada hujan di Planet Venus walaupun Asam Sulfat turun ke atmosfer dan menguap di ketinggian 25 Km di permukaan Planet Venus, mungkin petir yang ditemukan itu berasal dari abu letusan Vulkanik. Selain gunung berapi, Planet Venus juga memiliki kawah dengan diameter 3-280 Km.
3. Struktur Dalam
Untuk mengetahui struktur dalam dan Geokimia dalam Planet Venus tidak akan diketahui tanpa adanya bantuan dari data seismik atau momen Inersia. Kemiripan antara Planet Venus dengan Planet Bumi mungkin dikarenakan kedua planet ini memiliki struktur dalam seperti kerak, inti, mantel yang sama. Planet Venus berukuran lebih kecil dari Bumi karena memiliki tekanan bagian dalam yang lebih rendah. Kedua planet yang letaknya berdampingan ini pula memiliki inti planet yang cair karena disebabkan oleh pendinginan pada laju yang sama.
Planet Venus tidak memiliki tektonika lempeng yang menyebabkan jumlah panas dapa planet Venus berkurang sehingga menghambat pendinginan planet. Ketiadaan tektonika lempeng ini mungkin disebabkan oleh kerak planet Venus yang terlalu kuat dan ketiadaan air yang dapat mengurangi viskositas planet Venus.
4. Atmosfer dan Iklim
Atmosfer pada planet Venus berbentuk sangat padat dengan 96,5% Karbon Dioksida dan 3,5% Nitrogen. Planet Venus memiliki massa atmosfer 93 kali lebih besar daripada massa atmosfer Bumi. Atmosfer pada Planet Venus kaya akan karbon dioksida dan sulfur dioksida dan menghasilkan efek rumah kaya paling kuat pada tata surya. Suhu pada permukaan Planet Venus bisa mencapai 462 derajat Celsius dan lebih panas dari Planet Merkurius. Sehingga Planet Venus seringkali dianggap sebagai Planet neraka karena walaupun jaraknya kurang lebih 108,2 Juta Kilometer dari matahari, namun planet Venus memperoleh 25% iradiansi dari planet Merkurius.
Inersia termal dan pemindahan panas oleh angin pada lapisan atmosfer bawah membuktikan bahwa suhu pada permukaan planet Venus tidak berbeda antara sisi terang dan sisi gelap walaupun dengan rotasi yang sangat lambat. Angin sekencang 300 Km/h (190 mph) diatas awan planet Venus dapat mengintari selama empat hingga lima hari di Planet Bumi. Kecepatan angin pada Planet Venus 60 kali lebih cepat daripada rotasi Planet Venus sendiri. Planet Venus juga memiliki suhu yang konstan pada sisi gelap, sisi terang, daerah kutub dan juga daerah khatulistiwa.
5. Medan Magnet dan Inti
Ketiadaan medan magnet pada Planet Venus memang sangat mengejutkan, karena bentuk dan ukuran yang hampir sama dengan Bumi namun tidak memiliki dinamo. Inti planet Venus diduga bersifat konduktif secara elektrik. Walaupun rotasi mengintari matahari dari planet Venus terbilang lambat, tapi simulasi dalam rotasi Venus masih menghasilkan dinamo. Akibat dari suhu mantel yang meningkat, sehingga mengurangi fluks panas dari inti planet.
Kemungkinan yang kedua ketiadaan medan magnet pada planet Venus adalah tidak adanya inti padat pada Venus. Atau kemungkinan bisa inti dari planet Venus tidak mengalami pendinginan, wujud inti Venus bergantung pada konsentrasi sulfur. Akibat dari medan magnet yang lemah, angin matahari berinteraksi langsung dengan atmosfer luar planet Venus. Angin matahari ini juga menyebabkan beberapa ion mengalami pelepasan dari medan gravitasi.
6. Orbit
Orbit adalah Gerak suatu planet untuk mengelilingi Matahari dalam waktu tertentu. Semua planet akan mengelilingi Matahari dengan arah yang berlawanan dengan jarum jam.Planet Venus berotasi terhadap matahari sesuai dengan arah jarum jam dengan waktu 243 hari pada Bumi, ini adalah orbit planet terlambat dalam tata surya. Planet Venus memiliki periode orbit selama 224,65 hari Planet Bumi. Orbit planet mengelilingi Matahari rata-rata berbentuk elips, namun bentuk orbit Planet Venus terhadap matahari berbentuk bulat. Hal ini dikarenakan eksentrisitas Planet Venus yang lebih rendah dari 0,01.
Eksentrisitas orbit adalah jumlah ketika orbit melenceng dari lingkaran sempurna, 0 berarti lingkaran sempurna dan lebih dari 0 berarti parabola. Planet Venus juga akan mengalami konjungsi inferior setiap 584 hari pada Planet Bumi. Konjungsi inferior adalah ketika Venus berada diantara Bumi dan Matahari dengan jarak terdekat dari bumi 41 juta Km, dan Venus juga dapat mendekati Bumi hingga jarak 38,2 juta Km.
7. Rotasi
Planet Venus berotasi terhadap Matahari dari timur kebarat secara lambat. Garis khatulistiwa pada Planet Venus memiliki kecepatan rotasi pada matahari sekitar 65 Km/h atau 40 mph, sehingga memperlambat 6,5 menit per hari Sideris Venus rotasi Planet Venus terhadap matahari. Hari Sideris Venus lebih lebih lama 243 hari Bumi daripada tahun Venus yaitu 224,7 hari Bumi. Akibat dari rotasi Venus yang lambat ini panjang hari matahari di Venus lebih pendek daripada hari siderisnya sekitar 116,75 hari di Bumi. Jangka waktu rotasi Planet Venus juga lebih lama dari pada jangka waktu revolusinya. Hal ini disebabkan karena Planet Venus berotasi pada sumbu hampir 180 derajat.
Efek Rumah Kaca Planet Venus
Sekarang makin marak diadakan penanggulangan terhadap efek rumah kaca, karena efek rumah kaca sangat tidak baik bagi lingkungan. Efek rumah kaca adalah proses pemanasan bagian permukaan pada Planet maupun satelit ruang angkasa yang disebabkan oleh keadaan komposisi serta atmosfer penyusunnya. Meningkatnya konsentrasi Karbon dioksida, Nitrogen, Sulfur, Belerang Dioksida, Nitrogen Monoksida, Nitrogen Dioksida, gas Metana, Kloro Fluro Karbon (CFC) di ruang angkasa yang disebabkan oleh pembakaran minyak yang berlebihan, dan juga pembakaran batu bara dan bahan organik lainnya. Sebesar 45% energi diserap oleh bumi dan dipantulkan kembali berbentuk radiasi inframerah oleh awan ke permukaan Bumi. Namun dalam keadaan normal, efek rumah kaca sangat diperlukan agar perbedaan suhu antara siang dalam malam di Bumi tidak jauh berbeda. Akibat dari efek rumah kaca adalah :
- Meningkatnya suhu permukaan bumi
- Terbentuknya jenis virus baru
- Perubahan musim yang tidak menentu
- Mengalami kekeringan dan gagal panen
- Es di kutub utara dan selatan meleleh
- Kekeringan juga mengakibatkan gizi buruk
- Kebakaran hutan
- Penyakit menular melalui udara
Venus dianggap sebagai efek rumah kaca karena akibat dari aktivitas Vulkanisme. Gunung-gunung berapi yang berada pada Planet Venus dianggap telah mengeluarkan Karbon Dioksida ke atmosfer dalam jumlah yang besar dan mengakibatkan hujan asam (Virga) namun menguap sebelum sampai ke permukaan Planet. Planet Venus diselubungi oleh awan tebal yang berbentuk butiran yang bersifat racun dan dapat mengakibatkan kulit terbakar. Awan setebal 25 Km ini menyelubingi Venus hingga cahaya matahari tidak dapat menembusnya. Asam Sulfur pada awan tebal yang menutupi Planet membuat Venus bertemperatur sangat panas dan sangat terang.
Venus Berbeda Dengan Bumi
Planet Venus sering kali disebut dengan planet kembaran Bumi, karena memiliki komposisi, gravitasi, hingga bentuk yang sama. Namun ternyata kedua planet ini berbeda. Venus memiliki temperatur suhu yang sangat tinggi yaitu 480 derajat Celsius sehingga tidak ada kehidupan di Planet Venus. Venus dapat dilihat tanpa menggunakan teropong alis dengan mata telanjang. Pada pagi hari Planet Venus sering terlihat disebelah timur matahari terbit yang biasa disebut dengan bintang pagi. Planet Venus pula terlihat di bagian barat matahari tenggelam dan kadang disebut dengan bintang senja atau bintang kejora.
Bumi berbentuk bulat dengan besar bagian permukaannya lautan, namun berbeda halnya dengan Planet Venus. Planet Venus besar bagian permukaannya gurun pasir kering dan juga daerah Vulkanik yang sangat panas, jadi anggapan bahwa Venus sama dengan Bumi adalah salah. Ilmuwan Galileo Galilei mengemukakan bahwa bentuk Planet Venus adalah sabit karena sebagian besar terselimuti oleh awan tebal sehingga hanya sebagian yang tembus oleh sinar matahari.
Hydroxyl Ditemukan Di Planet Venus
Hydroxy adalah molekul yang tersusun dari Hidrogen dan Oksigen yang sangat susah untuk di deteksi. Venus Express menemukan molekul Hydroxyl pada jarak 100 Km di permukaan atmosfer Planet Venus. Hydroxyl di deteksi dengan mengukur tingkat inframerah yang dipancarkan oleh Planet Venus. Hydroxyl ini pula sangat penting bagi atmosfer planet lain karena sifatnya yang sangat reaktif. Fungsi Hydroxyl sendiri bagi Planet Bumi sangatlah penting, seperti :
- Membersihkan polusi dari atmosfer Bumi
- Menjaga kestabilan Karbon Dioksida
- Mencegah Karbon Dioksida menjadi Karbon Monoksida
- Hydroxyl ini juga sangat berkaitan dengan banyaknya lapisan ozon yang menyusun lapisan atmosfer bumi
Di Planet Mars, Hydroxyl ini juga sangat berfungsi untuk mencegah mikroba masuk ke permukaan Planet Mars dan juga berfungsi untuk menjaga kesterilan tanah. Hydroxyl yang terdapat pada Planet Venus ini pula tidak mengalami kestabilan, kuat pada sisi lain dan melemah pada sisi lainnya. Makan hal ini pula membuktikan bahwa lapisan ozon pada permukaan atmosfer Planet Venus juga tidak stabil.
Padahal fungsi ozon sendiri bagi sebuah planet sangatlah penting, seperti untuk menyerap radiasi Ultraviolet yang dipancarkan oleh poros alam semesta yaitu Matahari yang sangat penting untuk mengatur suhu di suatu Planet. Apabila jumlah molekul Hydroxyl dan juga lapisan ozon yang cukup dan memadai pada Planet Venus, maka kemungkinan besar bisa terjadi kehidupan di Planet Venus.
Wahana yang Diluncurkan Ke Planet Venus
Diluncurkannya peralatan-peralatan robotik pada Planet Venus bertujuan untuk mengetahui kehidupan dan mengungkap misteri pada Planet Venus. Berikut Wahana yang pernah diluncurkan pada Planet Venus.
- Wahana Robitik yang pertama kali diluncurkan ke Planet Venus dengan nama Venera 1 yang merupakan bagian dari Venera Soviet pada 12 Februari 1961. Venera 1 telah mencapai jarak 100.000 Km namun kehilangan komunikasi saat berada pada jarak 2 juta Km dari Planet Bumi.
- Mariner 1 dari Amerika Serikat yang mengalami kegagalan dan di lakukan dengan Mariner 2 yang berhasil mencapai 34.833 Km diatas permukaan atmosfer Planet Venus. Inframerah dan juga Radiometer Gelombang Mikro menunjukkan bahwa permukaan atas awan Planet Venus dingin, namun pada permukaan Planet Venus bersifat panas dengan temperatur suhu 420 derajat Celsius. Mariner 2 juga berhasil memperbaharui perkiraan massa Planet Venus.
- Selain meluncurkan Venera, Uni Soviet juga meluncurkan berbagai robotik seperti Sputnik 20, Sputnik 21, Cosmos 21, Venera 1964A, Venera 1964B, dan juga Cosmos 27, Zond 1 namun mengalami kegagalan.
- Venera 3 diluncurkan pada 12 November 1965 dan menabrak permukaan Planet Venus pada 1 Maret 1966 dan menjadikan objek buatan manusia pertama yang sampai ke planet lain. Namun Venera 3 mengalami gagal komunikasi saat akan memberikan data.
- Venera 4 pada 18 Oktober 1967 berhasil mendarat di permukaan atmosfer Planet Venus dan melakukan pengukuran terhadap suhu Planet Venus. Diukur oleh Mariner 2, bahwa suhu di permukaan atmosfer Planet Venus bersuhu 500 derajat Celsius. Wahana ini pula menemukan bahwa 90% atmosfer pada Planet Venus tersusun oleh Karbon Dioksida.
- Mariner 5 diluncurkan oleh Amerika Serikat pada 19 Oktober 1967 dan mendapatkan hasil yaitu mengenai komposisi, tekanan dan juga kepadatan lapisan atmosfer pada Planet Venus.
- Venera 5 dan 6 yang diluncurkan secara terpisah oleh Uni Soviet pada 5 dan 10 Januari tahun 1969. Kedua wahana ini dilengkapi dengan fasilitas yang dapat memperkuat tekanan hingga 25 bar. Namun saat itu tekanan pada Planet Venus sekitar 75 sampai 100 bar, jadi diperkirakan kedua planet itu tidak dapat mendarat di Planet Venus. Sehingga akhirnya planet ini terjatuh sebelum sampai di permukaan Planet Venus.
- Venera 7 kembali diluncurkan pada 17 Agustus 1970 dan dilengkapi dengan parasut khusus yang dapat memperkuat tekanan hingga 180 bar. Namun parasut ini sebagian mengalami kerusakan dan menubruk permukaan Planet Venus. Tapi walaupun begitu, wahana ini dapat mengirimkan data tentang suhu Planet Venus.
- Venera 8, 9, dan 10 menyusul di luncurkan oleh Uni Soviet dan dan berhasil mengirimkan citra lanskap Planet Venus.
- Mariner 10 yang diluncurkan oleh Amerika Serikat pada 4 November 1973 yang sebelumnya diluncurkan terlebih dahulu ke Planet Merkurius lalu ke Planet Venus. Wahana ini dapat mengirim gambar penampakan Planet Venus dengan sinar ultraviolet sebanyak 4000 gambar.
- Pioneer Venus 1 yang diluncurkan pada 20 Mei 1978 oleh Amerika ditempatkan di orbit elips Planet Venus selama 13 tahun untuk mengetahui tentang Planet Venus dibantu oleh radar.
- Pioneer Venus 2 diluncurkan sebagai proyek kedua dari Amerika pada tahun 1978 dan dapat mengirim data berupa fluks panas, angin serta komposisi Planet Venus.
- Uni Soviet kembali mengirim wahana Venera 11, Venera 12 yang menghasilkan penemuan badai elektrik pada Planet Venus. Lalu Venera 13, dan Venera 14 yang mengirim kembali citra permukaan pertama Planet Venus.
- Venera 15 dan Venera 16 diluncurkan pada 2 dan 7 Juni 1983 untuk memetakan Planet Venus dengan menggunakan Radar Apertur Sintetik.
- Pada 4 Mei 1989 Amerika juga meluncurkan Wahana Magellan untuk memetakan Planet Venus menggunakan radar.
Begitulah sejarah adanya Planet Venus, planet yang sering di samakan dengan Planet bumi karena memiliki komposisi, gravitasi, hingga bentuk yang sama. Namun kedua planet ini merupakan planet yang berbeda dan berotasi mengelilingi Matahari sebagai pusat tata surya. Semoga ilmunya bermanfaat.