Cara Mengukur Relay dengan Menggunakan Multimeter – Pada artikel sebelumnya telah menjelaskan Prinsip kerja Relay beserta fungsi-fungsinya. Pada artikel ini kita akan membahas tentang cara untuk mengukur atau menguji Relay dengan menggunakan Multimeter. Pada dasarnya, Relay merupakan Komponen Elektromechanical yang terdiri dari sebuah Coil (Lilitan), seperangkat Kontak yang membentuk Saklar (Switch) dan juga Kaki-kaki Terminal penghubung. Dengan kata lain, Relay adalah saklar yang dioperasikan secara Elektronik.
Terdapat 2 kondisi Kontak pada Relay yaitu Kondisi NO (Normally Open) dan NC (Normally Close). Kontak yang selalu berada pada posisi OPEN (Terbuka) saat Relay tidak diaktifkan disebut dengan NO (Normally Open). Sedangkan Kontak yang selalu berada pada posisi CLOSE (Tertutup) saat Relay tidak diaktifkan disebut dengan NC (Normally Close).
Cara Mengukur Relay dengan Multimeter
Kita dapat menggunakan Multimeter Analog maupun Multimeter Digital untuk mengukur atau menguji apakan Relay yang ingin kita uji tersebut dalam kondisi baik ataupun tidak. Kondisi yang diukur diantaranya adalah Nilai Resistansi Coil Relay dan juga kondisi Kontak Poin (Contact Point) saat diaktifkan maupun saat tidak diaktifkan. Untuk lebih akurat, kita memerlukan Power Supply untuk mengaktifkan Relay yang bersangkutan (contohnya Baterai 9V).
Berikut ini adalah cara untuk Mengukur Relay dengan menggunakan Multimeter Digital :
Pengukuran pada Kondisi Relay tidak diaktifkan :
- Aturlah posisi Saklar Multimeter pada posisi Ohm (Ω)
- Hubungkan salah satu Probe Multimeter pada Terminal “COM” dan Probe lainnya di Terminal NC (Normally Close), pastikan nilai yang ditunjukan pada Display Multimeter adalah “0” Ohm. Kondisi tersebut menandakan antara Terminal “COM” dan Terminal NC terhubung dengan baik (Short).
- Pindahkan Probe Multimeter yang berada di Terminal NC ke Terminal NO (Normally Open), pastikan nilai yang ditunjukan pada Display Multimeter adalah “Tak terhingga”. Kondisi tersebut menandakan antara Terminal “COM” dan Terminal NO tidak memiliki hubungan atau dalam kondisi Open dengan baik.
- Hubungkan Probe Multimeter ke Terminal Coil (2 Point) untuk mengukur nilai Resistansi Coil apakah sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh pembuat Relay tersebut (spesifikasi Manufakturer)
.
Pengukuran pada Kondisi Relay diaktifkan :
- Sekarang aktifkanlah Relay dengan menghubungkan arus listrik sesuai dengan tegangan Relay-nya. Misalnya dengan menggunakan baterai 9V untuk meng-aktif-kannya.
- Akan terdengar suara “klik” saat Relay tersebut aktif setelah dialiri arus listrik. Suara “Klik” menandakan Kontak Poin telah berpindah dari posisi NC ke posisi NO.
- Pastikan Posisi Saklar Multimeter masih berada di posisi Ohm (Ω)
- Hubungkan salah satu Probe Multimeter pada Terminal “COM” dan Probe lainnya di NC (Normally Close), pastikan nilai yang ditunjukan pada Display adalah “Tak terhingga”. Kondisi tersebut menandakan antara Terminal “COM” dan Terminal NC tidak memiliki hubungan sama sekali pada saat Relay diaktifkan atau dalam kondisi Open dengan baik.
- Pindah Probe Multimeter yang berada di Terminal NC ke NO (Normally Open), pastikan nilai yang ditunjukan pada Display Multimeter adalah “0” Ohm. Kondisi tersebut menandakan antara Terminal “COM” dan Terminal NO terhubung dengan baik pada saat Relay diaktifkan.