Andrei Nikolaevich Tupolev, Keluar Masuk Penjara Saat Membuat Pesawat

Posted by



Andrei dilahirkan di Desa Pustomazovo  (sekarang Kalinin Oblast) dekat Kota Kimry di wilayah Tver, Rusia. Memasuki usia dewasa, setelah lulus dari Tver Gymnasium, pada 1909 ia melanjutkan ke Moskow Higher Technical College, belajar di bawah Nikolai Egorovich Zhukovskii, “bapak penerbangan Rusia” yang dikenal sebagai penemu aerodinamika dan hidrodinamika modern.
Mengutip dari Britannica, ia menunjukkan minat yang besar dalam penerbangan, sambil melakukan studinya. Tupolev mulai mengikuti sebuah kelompok aeronautika bersama Nikolai. Kemudian Tupolev membangun sailplane pertama dan melakukan penerbangan pertamanya pada 1910.
Tertangkap Polisi
Pada 1911 kesuksesan studi ilmiah­nya terganggu. Tupolev dituduh meng­ikuti kegiatan revolusioner, termasuk demonstrasi dan mendistribusikan literatur, kemudian ditangkap.
Selanjutnya, ia dibebaskan dengan syarat harus kembali ke rumah keluarganya di Pustomazovo.  Pada 1914 ia kembali ke Moskow untuk menyelesaikan studinya hingga 1918 dan dianugerahi gelar Engineer–Mechanic.
Dari Kayu Menjadi Duralumi
Selama 1916-1918, Tupolev menggandeng Nikolai dalam mengerjakan pengembangan aerodynamic tunnels (terowongan aerodinamis) dengan mendirikan Central Aero Hydrodynamic Institute.
Di sana, Tupolev menjadi Kepala Departemen Penerbangan. Salah satu inovasi utama yang dibawa oleh Tupolev untuk industri pesawat Soviet adalah mengganti bahan-bahan kayu dari pesawat dengan bahan duralumin.
Namun, dalam Andrei Nikolaevich Tupolev Facts, kebijakan tersebut membuat marah industri produksi kayu. Tapi Tupolev dapat mengatasinya dan ber­sikeras menggunakan bahan duralumin untuk konstruksi pesawat terbang.
Hasilnya, ia membuat pesawat ANT-4 (1925) dan ANT-5 (1927) yang dikenal sebagai TB-1 heavy bomber.
Rancangan lainnya pada waktu itu adalah Tupolev ANT-20 yang dikenal sebagai Maxim Gorky, pesawat dengan delapan mesin dan merupakan yang terbesar di era 1930-an. Dengan armada ini, memungkinkan untuk terbang dari Uni Soviet ke Amerika Serikat melalui Kutub Utara.
Tupolev Design Bureau
Pada 22 Oktober 1922 ia mendirikan Tupolev Design Bureau. Di sinilah pesawat-pesawat rancangan Tupolev dibangun. Ia mengembangkan lebih dari 100 jenis pesawat, 70 di antaranya diproduksi secara massal. Tupolev membuat pesawat sipil dan militer se­perti Tu-95, Tu-160, Tu-154 dan Tu-144.
Tupolev memimpin biro desain yang menghasilkan sebuah pesawat 40 ton dengan terpasang enam mesin pada sayap dan dua di atas badan pesawat.
Dalam penyediaan pesawat dibuat juga untuk switchboard telepon, pusat telegraf, stasiun radio, fasilitas pencetakan, laboratorium fotografi dan proyektor film.
Tertangkap Lagi
Pada penerbangan percobaan pada Juni 1934, ia banyak melakukan te­robosan yang dipasang pada pesawat Maxim Gorky.
Tahun berikutnya, produk tersebut justru mengalami kecelakaan, ber­tabrakan dengan pesawat lain yang mengakibatkan kematian 35 orang.
Pada 1936 Tupolev mengunjungi Amerika Serikat dan Jerman untuk belajar metode konstruksi pesawat terbang, namun ia dituduh menjual ke Jerman dari cetak biru sebuah pesawat yang seharusnya menjadi Messerschmitt 109 pesawat tempur.
Dia kemudian dicap “musuh rakyat” dan akan dieksekusi. Sementara di penjara ia merancang TU-2, pembom menyelam bermesin ganda. Untuk perannya dalam memproduksi bomber baru satu-satunya Uni Soviet dalam Pe­rang Dunia II, dia akhirnya dibebaskan dari penjara.
Mengutip dari russiapedia, pada 1937, tak lama setelah Tupolev bekerja sebagai insinyur utama dari industri pembuat pesawat Soviet, ia kembali ditangkap polisi, karena dituduh melakukan mata-mata Prancis. Hampir semua perancang pesawat dipenjara bersamanya. Tupolev dipenjara selama satu setengah tahun dan kemudian dipindahkan ke penjara KB–29.
Kembali Merakit Pesawat
Pada 1939 Tupolev kembali menerima tugas yang menantang, yaitu membangun pesawat dive-bomber baru de­ngan kemampuan yang akan melampaui semua dive-bomber lainnya.
Berdasarkan keterangan NATO,  pada 1941 Tupolev dan krunya menciptakan Tu-2 diberi nama “Bat”. Pesawat ini khusus pengebom berkecepatan tinggi dan bermesin ganda. Dirancang untuk menyaingi Junkers Ju-88.
Karena telah menciptakan pesawat ini, Tupolev dianugerahi dengan hadiah oleh negara.
Tabloid Aviasi
(Edisi 65 Thn VI – November 2013)


Blog, Updated at: 07.23

Update

    Sering Dibaca