Saat ini bepergian dengan menggunakan pesawat bukanlah hal mahal,
sehingga semakin banyak orang yang menggunakan moda transportasi ini
baik dalam pekerjaan atau berwisata. Berikut
Saat ini bepergian dengan menggunakan pesawat bukanlah hal mahal,
sehingga semakin banyak orang yang menggunakan moda transportasi ini
baik dalam pekerjaan atau berwisata. Berikut aku ketik ulang tips dari http://www.irvingevajoan.com yang berjumlah sepuluh ditambah tujuh tips lainnya:
Tips #1: Jangan ragu membandingkan harga tiket
Membeli tiket jauh hari sebelum
keberangkatan untuk mendapatkan tiket murah adalah hal yang sudah umum
diketahui. Tapi kadang-kadang kita tidak bisa mengatur hal ini, dan
harus membeli tiket agak mendadak. Aku pribadi umumnya membeli tiket
antara 1-2 minggu sebelum keberangkatan. Dalam kondisi ini, jangan ragu
untuk membandingkan harga tiket, dan manfaatkan fasilitas online yang
disediakan oleh maskapai penerbangan. Untuk saya pribadi, setiap kali
akan bepergian ke kota tertentu, ada 4 situs maskapai yang langsung saya
cek: Lion Air, AirAsia, Garuda Indonesia,
dan Citilink. Dalam waktu kurang dari 10 menit, dengan mudah kita bisa
membandingkan harga dari keempat maskapai tersebut, lengkap juga dengan
pilihan jadwalnya. Apakah ada maskapai lain? Tentu saja. Tapi, dengan
tidak mengurangi rasa hormat, aku baru akan mencari tiket di maskapai
lain kalau di keempat maskapai ini sudah tidak tersedia
Tips #2: Perhitungkan waktu keberangkatan dan kedatangan
Hal ini terutama berlaku untuk Jakarta,
atau kota-kota lain yang sering mengalami kemacetan. Perhitungkan dengan
baik, apakah waktu keberangkatan atau kedatangan akan membuat kita
terjebak macet di tol di Jakarta. Contoh buruk untuk mendarat di Jakarta
adalah antara jam 5 sore sampai jam 7 malam, yaitu puncak dari
kemacetan Jakarta karena jam pulang kantor. Contoh buruk lain adalah
mengambil jadwal keberangkatan dari Jakarta antara pukul 7 sampai 9
malam, karena itu artinya anda harus berjuang menembus kemacetan di
Jakarta, juga ketika jam pulang kantor.
Kalau memang terpaksa mengambil jam-jam tersebut, terutama untuk keberangkatan, atur waktu keberangkatan anda ke airport.
Misalnya, saya sering mengambil penerbangan Jakarta-Medan dengan Lion
Air di Jumat pukul 9 malam, flight terakhir, karena harganya yang
biasanya murah. Berhubung Jumat malam adalah puncak macetnya Jakarta,
saya biasanya sudah berangkat ke airport dari jam 5 sore, dan makan
malam di airport.
Tips #3: Untuk perjalanan singkat, gunakan koper yang bisa masuk ke kabin
Untuk perjalanan singkat, 2-3 hari,
biasanya kita tidak perlu membawa terlalu banyak pakaian. Gunakan koper
ukuran kabin, sehingga anda tidak direpotkan dengan urusan mengambil
bagasi ketika tiba di tempat tujuan. Ingat, mengambil bagasi akan
memakan waktu minimal 30 menit
sejak ketibaan, bahkan bisa lebih. Untuk mengetahui koper mana yang
bisa masuk ke kabin, silahkan berkonsultasi dengan toko koper langganan
anda
Tips #4: Gunakan kemeja berkantong
Baik laki-laki maupun perempuan, aku
sarankan untuk menggunakan kemeja berkantong ketika bepergian dengan
pesawat. Kantong di kemeja ini akan sangat berguna untuk menyimpan tiket
dan boarding pass, atau kartu
imigrasi, bolpen dan paspor untuk perjalanan ke luar negeri. Ya, kita
bisa juga menyimpannya di tas atau di kantong celana, tapi akan memakan
waktu dan menyulitkan. Jauh lebih mudah menyimpannya di kantong kemeja.
Silahkan di coba sendiri
Tips #5: Gunakan sepatu yang nyaman
Sepatu yang nyaman adalah kunci
kenyamanan anda bepergian. Tanpa kita sadari, perjalanan dengan pesawat
membutuhkan banyak proses “berjalan”: dari mobil
ke lokasi check-in, dari check-in ke ruang tunggu, dari ruang tunggu ke
pesawat, dan sebaliknya. Untuk bandara besar seperti Changi Singapore
atau Narita Tokyo, proses “berjalan” ini bisa memakan waktu 15-20 menit!
Jadi, gunakanlah sepatu paling nyaman yang anda miliki. Kalau saya
pribadi akan memilih menggunakan sepatu kets (sepatu olah raga).
Ladies, please leave your high heels at home!
Atau setidaknya, masukkan di bagasi. Sepatu hak tinggi hanya akan
membuat kaki lebih cepat lelah, dan akan menyulitkan dalam proses
naik-turun tangga, ramp turun ataupun naik, dll. Belum lagi dalam
kondisi emergency evacuation dari pesawat, anda akan diminta untuk
melepas high heels anda. Ingin terdampar di pulau tanpa sepatu?
Oh, dan jangan lupa, apabila bepergian
ke Amerika Serikat, gunakan kaos kaki, karena kita akan diminta melepas
sepatu dalam pemeriksaan keamanan. Tentunya kita tidak ingin menginjak
lantai kotor dengan kaki telanjang kan?
Tips #6: Gunakan pakaian yang nyaman
Secara umum, baik untuk penerbangan
singkat maupun panjang, gunakanlah pakaian yang nyaman. Hal ini semakin
penting ketika penerbangan anda semakin panjang. Menggunakan jeans ketat
dan pakaian ketat hanya akan mempersulit darah mengalir dan membuat
anda cepat mengalami kram. And again, ladies, leave your mini-skirt at
home (atau di bagasi). Menggunakan rok mini hanya akan membuat anda
sulit mencari posisi duduk yang nyaman. Dan kembali ke kasus emergency:
anda tidak ingin terdampar di pulau hanya dengan rok mini dan baju ketat
kan?
Tips #7: Atur lokasi penyimpanan peralatan elektronik
Di banyak airport, peralatan elektronik
seperti laptop/notebook, handphone dan sejenisnya harus dipisah dari
barang-barang lain ketika melewati X-ray scanner. Jadi, jangan sampai
anda menyimpan barang-barang tersebut terjalu jauh di dalam tas kabin
anda, yang akan menyulitkan anda setiap kali melewati pemeriksaaan
keamanan. Khusus untuk laptop, terdapat banyak koper kabin yang
memberikan tempat khusus untuk laptop sehingga mudah dikeluarkan ataupun
dimasukkan kembali.
Untuk airport yang tidak mengharuskan
kita memisahkan peralatan elektronik, sebaiknya masukkan handphone anda
ke dalam tas ketika melewati X-ray scanner. Hal ini mengurangi resiko
handphone tertinggal, tertukar atau hilang.
Tips #8: Jangan menggunakan perhiasan atau barang-barang logam
Ladies, again, please leave your jewelry
at home, atau masukkan ke dalam tas kabin (jangan di bagasi, nanti
hilang). Sebaiknya hindari mengunakan gelang, kalung, anting-anting,
dll, karena hanya akan mengurangi kenyamanan anda dalam perjalanan.
Bahkan, kalau memang tidak diperlukan, tinggalkan saja perhiasan di
rumah, karena hanya akan merepotkan dalam penjagaan selama di hotel,
dll. Kecuali tentunya kalau anda membutuhkan perhiasan itu di tempat
tujuan, misalnya untuk menghadiri resepsi.
Hal lain yang perlu dihindari adalah
barang-barang dari logam, seperti kepala ikat pinggang dari besi, sepatu
yang mengandung logam, cincin, dll, yang hanya akan menyulitkan anda
ketika melewati metal detector. Saya juga tidak tau logam seperti apa
saja yang akan membunyikan detector. Tapi kalau anda tau bahwa ikat
pinggang yang anda pakai (misalnya) selalu mengaktifkan metal detector,
sebaiknya jangan digunakan lagi dalam perjalanan di kali lain
Tips #9: Pilih lokasi duduk yang tepat
Setiap orang punya lokasi duduk favorit masing-masing, tapi saya pribadi memiliki rule of thumb berikut:
Untuk penerbangan singkat (kurang dari 3
jam), saya akan memilih duduk di jendela, paling belakang (atau
setidaknya di bagian belakang pesawat). Posisi ini memungkinkan kita
melihat pemandangan di luar, dan tidak terhalang oleh sayap pesawat.
Kebisingan juga lebih rendah karena posisi kita jauh dari mesin di
sayap. Memang agak menyulitkan untuk pergi ke toilet, tapi berhubung
penerbangan hanya singkat, seharusnya tidak menjadi masalah.
Untuk penerbangan panjang (lebih dari 3
jam), saya akan memilih duduk di lorong. Posisi ini membuat saya bisa ke
toilet dengan mudah, dan bisa berjalan-jalan untuk mengurangi kram.
Hanya saja, posisi ini mudah terganggu oleh penumpang di sisi kita yang
ingin ke toilet. Untuk pesawat berbadan kecil (konfigurasi kursi 3+3)
hal ini tidak bisa dihindari. Untuk pesawat berbadan lebar (konfigurasi
kursi 3+4+3), ambil kursi di lorong di tengah (di paling kiri atau kanan
dari kursi di tengah), sehingga hanya ada 1 orang di sisi anda yang
akan mengganggu anda ketika harus ke toilet.
Untuk penerbangan panjang, pilihan lain
adalah duduk di Emergency Exit, yang akan memberikan ruang kaki lebih
lapang. Pelajari baik-baik konfigurasi kursi pesawat sehingga bisa
menentukan apakah posisi duduk Emergency Exit akan nyaman untuk anda.
Harap diingat, sebagian besar
penerbangan mengijinkan anda memilih lokasi duduk, baik dengan biaya
tambahan ataupun tidak. Bahkan semakin banyak yang mengijinkan kita
memilih tempat duduk jauh-jauh hari, misalnya 3×24 jam sebelum
penerbangan. Manfaatkan fasilitas ini sebaik-baiknya.
Tips #10: Tips khusus untuk penerbangan jarak jauh
Berikut adalah beberapa tips khusus untuk penerbangan jarak jauh, misalnya penerbangan dari Indonesia ke Amerika atau Eropa.
Belilah bantal leher, supaya membantu
ketika tidur. Dan jangan pelit! Saya sudah pernah mencoba menggunakan
bantal leher inflatable, yang murah dan mudah disimpan, tapi sangat
tidak nyaman digunakan. Anda bisa membeli bantal leher yang terjangkau
di mal-mal di bagian bantal. Atau sekalian beli bantal leher dari memory
foam yang harganya bisa jutaan rupiah
Banyak minum air putih atau juice, dan
jangan minum alkohol. Secara alami kita akan mengalami dehidrasi selama
di pesawat, sehingga kita harus banyak minum air putih dan juice yang
membantu proses rehidrasi. Alkohol hanya akan memperparah dehidrasi
anda!
Jangan malas bergerak! Gerakkan tangan
dan kaki, atau berjalanlah di lorong. Hal ini akan memperlancar aliran
darah dan mengurangi resiko DVT.
Selama di pesawat, atur waktu tidur sesuai dengan jam di lokasi tujuan. Hal ini akan membantu mengurangi efek jet-lag.
Tips #11: Berusaha terbang dengan rute yang langsung (bukan melalui transit)
Takeoff, landing/pendaratan dan tahap
penerbangan lain saat di landasan pacu mempunyai prosentase terbanyak
dari kejadian kecelakaan pesawat terbang (90% Kecelakaan terjadi pada
saat ini). Untuk mengurangi resiko ini maka pada saat perjalanan dengan
pesawat sahabat agar memilih jalur langsung tanpa harus transit di
bandara lain.
Tips #12: Memilih pesawat terbang yang berbadan besar
Pesawat terbang kapasitas penumpang di
bawah 30 didalam perancangan tidak diperlukan aturan keras, dalam urusan
sertifikasi juga tidak terlalu ketat (dibanding pesawat berbadan .
Selain itu secara statistik, di dalam suatu pesawat terbang berbadan
besar, kita mempunyai keamanan yang lebih baik jika suatu saat terjadi
peristiwa kecelakaan serius.
Tips #13: Memperhatikanlah pintu darurat
Instruksi Pre-flight
oleh pramugari, bagi seorang yang sering naik pesawat kadang dianggap
hanya sebagai berita ulangan. Padahal informasi yang diberikan mengenai
posisi pintu darurat adalah sangat penting bagi keselamatan kita. Amati
pintu darurat yang ada apakah berada didepan atau dibelakang Sahabat,
kemudian hitung perkiraan berapa langkah jarak yang ditempuh
Tips #14: Diam di tempat duduk dan selalu ikat dengan sabuk pengaman
Suatu rute penerbangan tertentu
sebenarnya sudah diatur jalurnya beserta data lainnya berupa ketinggian
maupun cuaca yang akan dilaluinya. Akan tetapi cuaca kadang berubah-ubah
sehingga sering terjadi pergolakan yang tidak terduga. Dengan sabuk
pengaman tetap dipasang maka perlindungan ekstra akan menjaga kita.
Tips #15: Jangan membawa barang terlarang
Barang bawaan yang boleh dibawa di kabin
pesawat sudah ada peraturannya (bisa dilihat ditiket). Benda-benda
tajam maupun benda gas tidak diperbolehkan dibawa. Maka pisah-pisahkan
barang yang akan dibagasi atau yang dibawa sampai kabin pesawat. Jangan
sekali-kali mengabaikan, hal tersebut akan menjadikan masalah saat
pemeriksaan sekuriti bandara.
Tips #16: Jangan minum alkohol saat naik pesawat
Tekanan udara atau atmospir di dalam
kabin hampir sama dengan ketinggian Denver. Alkohol yang sahabat
konsumsi akan mempengaruhi sampai pada tingkat yang lebih rendah. Hal
tersebut akan membuat mabuk, bisa jadi sahabat akan mengamuk di kabin
pesawat.
Tips #17: Tetap menjaga kesadaran
Suatu kondisi keadaan darurat adalah
sangat tidak kita inginkan, apabila mau tidak mau terjadi maka proses
evakuasi akan dilaksanakan melalui pintu darurat. Dalam hal ini
diperlukan kesadaran yang tinggi untuk membuat keputusan dan mengikuti
arahan Pramugari
http://www.wisatanyarausen.com
tips dari http://www.irvingevajoan.com yang berjumlah sepuluh ditambah tujuh tips lainnya:
Tips #1: Jangan ragu membandingkan harga tiket
Membeli tiket jauh hari sebelum
keberangkatan untuk mendapatkan tiket murah adalah hal yang sudah umum
diketahui. Tapi kadang-kadang kita tidak bisa mengatur hal ini, dan
harus membeli tiket agak mendadak. Aku pribadi umumnya membeli tiket
antara 1-2 minggu sebelum keberangkatan. Dalam kondisi ini, jangan ragu
untuk membandingkan harga tiket, dan manfaatkan fasilitas online yang
disediakan oleh maskapai penerbangan. Untuk saya pribadi, setiap kali
akan bepergian ke kota tertentu, ada 4 situs maskapai yang langsung saya
cek: Lion Air, AirAsia, Garuda Indonesia,
dan Citilink. Dalam waktu kurang dari 10 menit, dengan mudah kita bisa
membandingkan harga dari keempat maskapai tersebut, lengkap juga dengan
pilihan jadwalnya. Apakah ada maskapai lain? Tentu saja. Tapi, dengan
tidak mengurangi rasa hormat, aku baru akan mencari tiket di maskapai
lain kalau di keempat maskapai ini sudah tidak tersedia
Tips #2: Perhitungkan waktu keberangkatan dan kedatangan
Hal ini terutama berlaku untuk Jakarta,
atau kota-kota lain yang sering mengalami kemacetan. Perhitungkan dengan
baik, apakah waktu keberangkatan atau kedatangan akan membuat kita
terjebak macet di tol di Jakarta. Contoh buruk untuk mendarat di Jakarta
adalah antara jam 5 sore sampai jam 7 malam, yaitu puncak dari
kemacetan Jakarta karena jam pulang kantor. Contoh buruk lain adalah
mengambil jadwal keberangkatan dari Jakarta antara pukul 7 sampai 9
malam, karena itu artinya anda harus berjuang menembus kemacetan di
Jakarta, juga ketika jam pulang kantor.
Kalau memang terpaksa mengambil jam-jam tersebut, terutama untuk keberangkatan, atur waktu keberangkatan anda ke airport.
Misalnya, saya sering mengambil penerbangan Jakarta-Medan dengan Lion
Air di Jumat pukul 9 malam, flight terakhir, karena harganya yang
biasanya murah. Berhubung Jumat malam adalah puncak macetnya Jakarta,
saya biasanya sudah berangkat ke airport dari jam 5 sore, dan makan
malam di airport.
Tips #3: Untuk perjalanan singkat, gunakan koper yang bisa masuk ke kabin
Untuk perjalanan singkat, 2-3 hari,
biasanya kita tidak perlu membawa terlalu banyak pakaian. Gunakan koper
ukuran kabin, sehingga anda tidak direpotkan dengan urusan mengambil
bagasi ketika tiba di tempat tujuan. Ingat, mengambil bagasi akan
memakan waktu minimal 30 menit
sejak ketibaan, bahkan bisa lebih. Untuk mengetahui koper mana yang
bisa masuk ke kabin, silahkan berkonsultasi dengan toko koper langganan
anda
Tips #4: Gunakan kemeja berkantong
Baik laki-laki maupun perempuan, aku
sarankan untuk menggunakan kemeja berkantong ketika bepergian dengan
pesawat. Kantong di kemeja ini akan sangat berguna untuk menyimpan tiket
dan boarding pass, atau kartu
imigrasi, bolpen dan paspor untuk perjalanan ke luar negeri. Ya, kita
bisa juga menyimpannya di tas atau di kantong celana, tapi akan memakan
waktu dan menyulitkan. Jauh lebih mudah menyimpannya di kantong kemeja.
Silahkan di coba sendiri
Tips #5: Gunakan sepatu yang nyaman
Sepatu yang nyaman adalah kunci
kenyamanan anda bepergian. Tanpa kita sadari, perjalanan dengan pesawat
membutuhkan banyak proses “berjalan”: dari mobil
ke lokasi check-in, dari check-in ke ruang tunggu, dari ruang tunggu ke
pesawat, dan sebaliknya. Untuk bandara besar seperti Changi Singapore
atau Narita Tokyo, proses “berjalan” ini bisa memakan waktu 15-20 menit!
Jadi, gunakanlah sepatu paling nyaman yang anda miliki. Kalau saya
pribadi akan memilih menggunakan sepatu kets (sepatu olah raga).
Ladies, please leave your high heels at home!
Atau setidaknya, masukkan di bagasi. Sepatu hak tinggi hanya akan
membuat kaki lebih cepat lelah, dan akan menyulitkan dalam proses
naik-turun tangga, ramp turun ataupun naik, dll. Belum lagi dalam
kondisi emergency evacuation dari pesawat, anda akan diminta untuk
melepas high heels anda. Ingin terdampar di pulau tanpa sepatu?
Oh, dan jangan lupa, apabila bepergian
ke Amerika Serikat, gunakan kaos kaki, karena kita akan diminta melepas
sepatu dalam pemeriksaan keamanan. Tentunya kita tidak ingin menginjak
lantai kotor dengan kaki telanjang kan?
Tips #6: Gunakan pakaian yang nyaman
Secara umum, baik untuk penerbangan
singkat maupun panjang, gunakanlah pakaian yang nyaman. Hal ini semakin
penting ketika penerbangan anda semakin panjang. Menggunakan jeans ketat
dan pakaian ketat hanya akan mempersulit darah mengalir dan membuat
anda cepat mengalami kram. And again, ladies, leave your mini-skirt at
home (atau di bagasi). Menggunakan rok mini hanya akan membuat anda
sulit mencari posisi duduk yang nyaman. Dan kembali ke kasus emergency:
anda tidak ingin terdampar di pulau hanya dengan rok mini dan baju ketat
kan?
Tips #7: Atur lokasi penyimpanan peralatan elektronik
Di banyak airport, peralatan elektronik
seperti laptop/notebook, handphone dan sejenisnya harus dipisah dari
barang-barang lain ketika melewati X-ray scanner. Jadi, jangan sampai
anda menyimpan barang-barang tersebut terjalu jauh di dalam tas kabin
anda, yang akan menyulitkan anda setiap kali melewati pemeriksaaan
keamanan. Khusus untuk laptop, terdapat banyak koper kabin yang
memberikan tempat khusus untuk laptop sehingga mudah dikeluarkan ataupun
dimasukkan kembali.
Untuk airport yang tidak mengharuskan
kita memisahkan peralatan elektronik, sebaiknya masukkan handphone anda
ke dalam tas ketika melewati X-ray scanner. Hal ini mengurangi resiko
handphone tertinggal, tertukar atau hilang.
Tips #8: Jangan menggunakan perhiasan atau barang-barang logam
Ladies, again, please leave your jewelry
at home, atau masukkan ke dalam tas kabin (jangan di bagasi, nanti
hilang). Sebaiknya hindari mengunakan gelang, kalung, anting-anting,
dll, karena hanya akan mengurangi kenyamanan anda dalam perjalanan.
Bahkan, kalau memang tidak diperlukan, tinggalkan saja perhiasan di
rumah, karena hanya akan merepotkan dalam penjagaan selama di hotel,
dll. Kecuali tentunya kalau anda membutuhkan perhiasan itu di tempat
tujuan, misalnya untuk menghadiri resepsi.
Hal lain yang perlu dihindari adalah
barang-barang dari logam, seperti kepala ikat pinggang dari besi, sepatu
yang mengandung logam, cincin, dll, yang hanya akan menyulitkan anda
ketika melewati metal detector. Saya juga tidak tau logam seperti apa
saja yang akan membunyikan detector. Tapi kalau anda tau bahwa ikat
pinggang yang anda pakai (misalnya) selalu mengaktifkan metal detector,
sebaiknya jangan digunakan lagi dalam perjalanan di kali lain
Tips #9: Pilih lokasi duduk yang tepat
Setiap orang punya lokasi duduk favorit masing-masing, tapi saya pribadi memiliki rule of thumb berikut:
Untuk penerbangan singkat (kurang dari 3
jam), saya akan memilih duduk di jendela, paling belakang (atau
setidaknya di bagian belakang pesawat). Posisi ini memungkinkan kita
melihat pemandangan di luar, dan tidak terhalang oleh sayap pesawat.
Kebisingan juga lebih rendah karena posisi kita jauh dari mesin di
sayap. Memang agak menyulitkan untuk pergi ke toilet, tapi berhubung
penerbangan hanya singkat, seharusnya tidak menjadi masalah.
Untuk penerbangan panjang (lebih dari 3
jam), saya akan memilih duduk di lorong. Posisi ini membuat saya bisa ke
toilet dengan mudah, dan bisa berjalan-jalan untuk mengurangi kram.
Hanya saja, posisi ini mudah terganggu oleh penumpang di sisi kita yang
ingin ke toilet. Untuk pesawat berbadan kecil (konfigurasi kursi 3+3)
hal ini tidak bisa dihindari. Untuk pesawat berbadan lebar (konfigurasi
kursi 3+4+3), ambil kursi di lorong di tengah (di paling kiri atau kanan
dari kursi di tengah), sehingga hanya ada 1 orang di sisi anda yang
akan mengganggu anda ketika harus ke toilet.
Untuk penerbangan panjang, pilihan lain
adalah duduk di Emergency Exit, yang akan memberikan ruang kaki lebih
lapang. Pelajari baik-baik konfigurasi kursi pesawat sehingga bisa
menentukan apakah posisi duduk Emergency Exit akan nyaman untuk anda.
Harap diingat, sebagian besar
penerbangan mengijinkan anda memilih lokasi duduk, baik dengan biaya
tambahan ataupun tidak. Bahkan semakin banyak yang mengijinkan kita
memilih tempat duduk jauh-jauh hari, misalnya 3×24 jam sebelum
penerbangan. Manfaatkan fasilitas ini sebaik-baiknya.
Tips #10: Tips khusus untuk penerbangan jarak jauh
Berikut adalah beberapa tips khusus untuk penerbangan jarak jauh, misalnya penerbangan dari Indonesia ke Amerika atau Eropa.
Belilah bantal leher, supaya membantu
ketika tidur. Dan jangan pelit! Saya sudah pernah mencoba menggunakan
bantal leher inflatable, yang murah dan mudah disimpan, tapi sangat
tidak nyaman digunakan. Anda bisa membeli bantal leher yang terjangkau
di mal-mal di bagian bantal. Atau sekalian beli bantal leher dari memory
foam yang harganya bisa jutaan rupiah
Banyak minum air putih atau juice, dan
jangan minum alkohol. Secara alami kita akan mengalami dehidrasi selama
di pesawat, sehingga kita harus banyak minum air putih dan juice yang
membantu proses rehidrasi. Alkohol hanya akan memperparah dehidrasi
anda!
Jangan malas bergerak! Gerakkan tangan
dan kaki, atau berjalanlah di lorong. Hal ini akan memperlancar aliran
darah dan mengurangi resiko DVT.
Selama di pesawat, atur waktu tidur sesuai dengan jam di lokasi tujuan. Hal ini akan membantu mengurangi efek jet-lag.
Tips #11: Berusaha terbang dengan rute yang langsung (bukan melalui transit)
Takeoff, landing/pendaratan dan tahap
penerbangan lain saat di landasan pacu mempunyai prosentase terbanyak
dari kejadian kecelakaan pesawat terbang (90% Kecelakaan terjadi pada
saat ini). Untuk mengurangi resiko ini maka pada saat perjalanan dengan
pesawat sahabat agar memilih jalur langsung tanpa harus transit di
bandara lain.
Tips #12: Memilih pesawat terbang yang berbadan besar
Pesawat terbang kapasitas penumpang di
bawah 30 didalam perancangan tidak diperlukan aturan keras, dalam urusan
sertifikasi juga tidak terlalu ketat (dibanding pesawat berbadan .
Selain itu secara statistik, di dalam suatu pesawat terbang berbadan
besar, kita mempunyai keamanan yang lebih baik jika suatu saat terjadi
peristiwa kecelakaan serius.
Tips #13: Memperhatikanlah pintu darurat
Instruksi Pre-flight
oleh pramugari, bagi seorang yang sering naik pesawat kadang dianggap
hanya sebagai berita ulangan. Padahal informasi yang diberikan mengenai
posisi pintu darurat adalah sangat penting bagi keselamatan kita. Amati
pintu darurat yang ada apakah berada didepan atau dibelakang Sahabat,
kemudian hitung perkiraan berapa langkah jarak yang ditempuh
Tips #14: Diam di tempat duduk dan selalu ikat dengan sabuk pengaman
Suatu rute penerbangan tertentu
sebenarnya sudah diatur jalurnya beserta data lainnya berupa ketinggian
maupun cuaca yang akan dilaluinya. Akan tetapi cuaca kadang berubah-ubah
sehingga sering terjadi pergolakan yang tidak terduga. Dengan sabuk
pengaman tetap dipasang maka perlindungan ekstra akan menjaga kita.
Tips #15: Jangan membawa barang terlarang
Barang bawaan yang boleh dibawa di kabin
pesawat sudah ada peraturannya (bisa dilihat ditiket). Benda-benda
tajam maupun benda gas tidak diperbolehkan dibawa. Maka pisah-pisahkan
barang yang akan dibagasi atau yang dibawa sampai kabin pesawat. Jangan
sekali-kali mengabaikan, hal tersebut akan menjadikan masalah saat
pemeriksaan sekuriti bandara.
Tips #16: Jangan minum alkohol saat naik pesawat
Tekanan udara atau atmospir di dalam
kabin hampir sama dengan ketinggian Denver. Alkohol yang sahabat
konsumsi akan mempengaruhi sampai pada tingkat yang lebih rendah. Hal
tersebut akan membuat mabuk, bisa jadi sahabat akan mengamuk di kabin
pesawat.
Tips #17: Tetap menjaga kesadaran
Suatu kondisi keadaan darurat adalah
sangat tidak kita inginkan, apabila mau tidak mau terjadi maka proses
evakuasi akan dilaksanakan melalui pintu darurat. Dalam hal ini
diperlukan kesadaran yang tinggi untuk membuat keputusan dan mengikuti
arahan Pramugari
http://www.wisatanyarausen.com