Kontingen TNI AD yang Bikin Penasaran AS-Australia Berisikan Prajurit Pilihan

Posted by

Kontingen TNI AD menyabet gelar juara dalam kompetisi menembak internasional di Australia. Regu itu bukan regu sembarangan, melainkan berisikan prajurit-prajurit pilihan.

"Kami sudah melakukan seleksi sejak tiga bulan sebelum digelarnya lomba," ujar Ketua Kontingen Tim Indonesia, Mayor Syafruddin dalam perbincangan, Kamis (4/6/2015).

Seleksi itu diikuti oleh prajurit-prajurit TNI AD dari semua kesatuan. Tak berhenti di situ, para prajurit terpilih lalu diharuskan mengikuti latihan yang cukup berat.

"Latihannya berat. Karena dalam latihan itu kami menggunakan patokan angka yang diraih pada tahun lalu. Jadi misalkan di tahun lalu pada match 1 kami mendapatkan nilai 50,6, maka target kita di dalam latihan harus selalu di atas itu," ujar Syafruddin.

Tak hanya itu saja, menu latihan juga disesuaikan dengan kondisi serta persyaratan dari panitia. Hal ini dilakukan agar, penembak TNI AD langsung terbiasa dengan medan perlombaan.

"Supaya penembak merasa percaya diri," kata Syafruddin.

Dalam perlombaan Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) yang digelar pada pertengahan Mei kemarin, Indonesia berhasil menyabet gelar juara dengan menggondol medali emas lebih dari 60 persen. Ini merupakan kemenangan kedelapan beruntun TNI AD dalam kejuaraan ini.

Tim Indonesia menggunakan empat jenis senjata yaitu, senapan SS-2 V-4 Heavy Barrel dan pistol G-2 (Elite & Combat) buatan PT Pindad, senapan SO-Minimi buatan Belgia, senapan GPMG (General Purpose Machine Gun) buatan Belgia dan senjata sniper AW buatan Inggris.

Ada kejadian menarik. Tim dari AS dan Australia meminta senjata SS-2 V-4 Heavy Barrel dan pistol G-2 (Elite & Combat) untuk dibongkar. Mereka curiga senjata buatan dalam negeri itu dimodifikasi. Namun permintaan itu ditolak oleh kontingen TNI AD.
Sumber


Blog, Updated at: 8:12 PM

Total pengunjung

Translate

Terbaru

    Powered by Blogger.