Lima mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang
menciptakan produk bolpoin antistres yang diberi nama "Bolpoin Unik
Antistres" (BUAS) yang memiliki fungsi ganda, yakni sebagai alat tulis
dan parfum aroma terapi.
Kelima mahasiswa pencipta "BUAS" tersebut adalah Dirayati Hanifa
(THP 2012), Alifa Rahma Safitri (THP 2012), Pinta Rahma (THP 2013),
Dodik Budianto (THP 2013) dan Riki Dakusta (TIP 2013), yang dibimbing
dosen Novita Wijayanti.
"BUAS ini tercipta melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang
Kewirausahaan (PKM-K) 2015. Dan, kami gunakan bolpoin karena merupakan
alat yang sering kita jumpai dan dibutuhkan oleh pelajar maupun pegawai
kantor yang berpotensi mengalami stres," kata salah seorang mahasiswa
pencipta BUAS, Dodik Budianto di Malang, Senin.
Lebih lanjut, Dodik mengatakan produk bolpoin pada umumnya hanya
berfungsi sebagai alat tulis saja, bahkan tak jarang terdapat produk
bolpoin yang memiliki efek samping cukup buruk dari tinta ataupun
penambahan senyawa lain.
Sedangkan BUAS merupakan inovasi bolpoin dengan fungsi ganda, yakni sebagai bolpoin sekaligus parfum aroma terapi.
Aroma yang ditawarkan pada parfum BUAS ini meliputi aroma
peppermint dan menthol. Untuk aroma peppermint memiliki kandungan
senyawa 1,8 sineol yang dapat memengaruhi sistem saraf dengan
meningkatkan gelombang kinerja otak, namun memberikan efek rileks.
Sedangkan senyawa menthol dapat berfungsi mengurangi rasa ngantuk,
meningkatkan suplai oksigen dalam darah, mencegah mual, merilekskan
otot, mengurangi kelelahan dan memberikan efek segar bagi tubuh.
Untuk menambah daya tarik, lanjut Dodik, bolpoin didesain dengan
unik yang dapat menambah nilai jual produk. Bolpoin didesain dalam
bentuk aneka macam animasi hewan langka khas daerah di Indonesia seperti
cucak ijo, tapir, komodo, badak bercula satu dan lain-lain.
Selain menjadi daya tarik, lanjutnya, penggunaan desain kemasan
yang unik ini merupakan salah satu upaya untuk membantu pemerintah dalam
mengampanyekan pelestarian hewan langka di Indonesia.
Keunggulan lain produk ini adalah kemudahan dalam isi ulang aromaterapi.
Isian aroma terapi dapat juga diganti dengan parfum konsumen
sendiri dengan harga Rp25 ribu saja, BUAS merupakan alternatif bolpoin
aromaterapi yang efisien.
"Biasanya bolpoin aromatherapi tidak berfungsi ganda seperti ini karena aromanya langsung di wadah tintanya," ujarnya.
Menurut dia, BUAS dapat dikatakan aromatherapy berbentuk bolpoin.
Selain itu, BUAS sekaligus mengampanyekan satwa khas Indonesia dan
promosi kerajinan tangan asli bangsa Indonesia dalam menyambut MEA 2015.
"Material yang kami gunakan 100 persen juga asli komoditas lokal.
Jadi selain unik, bermanfaat bagi kesehatan, antistres, juga
memberdayakan potensi lokal," ujarnya.
Dodik mengemukakan jika dilihat dari pesaing yang ada, BUAS
merupakan produk unggulan yang dapat bersaing di pasaran, terbukti dari
100 buah bolpoin produksi pertama selama satu bulan, angka penjualannya
mencapai 75 persen dengan jangkauan pemasaran hingga Bandung, Kediri dan
Tanggerang.
"Untuk strategi pemasaran kami menggunakan berbagai teknik offline
dan online. Untuk teknik offline, kami telah melakukan pemasarann dengan
konsinyasi pada toko kerajinan di Malang, sedangkan pemasaran online
melalui berbagai media sosial," ucapnya.Antara
Mahasiswa Universitas Brawijaya ciptakan bolpoin antistres
Posted by CB Blogger
Blog, Updated at: 15.04