Gunung Bromo merupakan salah satu tujuan wisata di Jawa Timur. Tempat wisata alam ini terletak di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di timur kota Malang, Jawa Timur. Pengunjungnya bukan hanya wisatawan lokal, bahkan banyak yang berasal dari luar negeri. Dengan pemandangan yang khas membuat Bromo layak menjadi tujuan wisata. Apa saja keistimewaan Gunung Bromo?
Bromo
Dingin, begitulah yang akan Anda rasakan saat pertama kali Anda keluar dari mobil.
Suhu disini mencapai 10 derajat bahkan sampai 0 derajat Celsius saat
menjelang pagi. Maka, Anda hendaknya mempersiapkan pakaian dingin, topi
kupluk, sarung tangan, kaos kaki, syal untuk mengatasinya. Tapi, bila
Anda melupakan perlengkapan tersebut, ada banyak penjaja keliling yang
menawarkan dagangannya berupa topi, sarung tangan, atau syal.
Melihat Matahari Terbit Bromo dari Penanjakan
Pengunjung biasa mengunjungi kawasan ini sejak dini hari dengan
tujuan melihat terbitnya matahari. Untuk melihatnya, Anda harus menaiki
Gunung Pananjakan yang merupakan gunung tertinggi di kawasan ini. Medan
yang harus dilalui untuk menuju Gunung Pananjakan merupakan medan yang
berat. Untuk menuju kaki Gunung
Pananjakan, Anda harus melalui daerah yang menyerupai gurun yang dapat
membuat Anda tersesat. Saat harus menaiki Gunung Pananjakan, jalan yang
sempit dan banyak tikungan tajam tentu membutuhkan ketrampilan menyetir
yang tinggi. Untuk itu, banyak pengunjung yang memilih menyewa mobil
hardtop (sejenis mobil jeep) yang dikemudikan oleh masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar berasal dari suku Tengger yang ramah dengan para pengunjung.
Sampai diatas, ada banyak toko yang menyediakan kopi atau teh hangat dan api
unggun untuk menghangatkan tubuh sambil menunggu waktu tebitnya
matahari. Ada pula toko yang menyewakan pakaian hangat. Menyaksikan
terbitnya matahari memang merupakan peristiwa yang menarik. Buktinya,
para pengunjung rela menunggu sejak pukul 5 pagi menghadap sebelah timur
agar tidak kehilangan moment ini. Anda pun tidak selalu bisa
melihat peristiwa ini, karena bila langit berawan, kemunculan matahari
ini tidak terlihat secara jelas. Namun, saat langit cerah, Anda dapat
melihat bulatan matahari yang pertama-tama hanya sekecil pentul korek
api, perlahan-lahan membesar dan akhirnya membentuk bulatan utuh dan
memberi penerangan sehingga kita dapat melihat pemandangan gunung-gunung
yang ada di kawasan ini. Antara lain, Gunung Bromo, Gunung Batok, atau
Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa.
Kawah dan Lautan Pasir Bromo
Selesai menyaksikan matahari terbit,
Anda dapat kembali menuruni Gunung Pananjakan dan menuju Gunung Bromo.
Sinar matahari dapat membuat Anda melihat pemandangan sekitar. Ternyata
Anda melewati lautan pasir yang luasnya mencapai 10 km². Daerah yang
gersang yang dipenuhi pasir dan hanya ditumbuhi sedikit rumput-rumputan
yang mengering. Tiupan angin, membuat pasir berterbangan dan dapat
menyulitkan Anda bernafas.
Untuk mencapai kaki Gunung Bromo,
Anda tidak dapat menggunakan kendaraan. Sebaliknya, Anda harus menyewa
kuda dengan harga Rp 70.000,- atau bila Anda merasa kuat, Anda dapat
memilih berjalan kaki. Tapi, patut diperhatikan bahwa berjalan kaki
bukanlah hal yang mudah, karena sinar matahari yang terik, jarak yang
jauh, debu yang berterbangan dapat membuat perjalanan semakin berat.
Sekarang,
Anda harus menaiki anak tangga yang jumlahnya mencapai 250 anak tangga
untuk dapat melihat kawah Gunung Bromo. Sesampainya di puncak Bromo yang
tingginya 2.392 m dari permukaan laut, Anda dapat melihat kawah Gunung
Bromo yang mengeluarkan asap. Anda juga dapat melayangkan pandangan Anda
kebawah, dan terlihatlah lautan pasir dengan pura di tengah-tengahnya.
Benar-benar pemandangan yang sangat langka dan luar biasa yang dapat
kita nikmati.
Sumber
Gunung Bromo, Jawa Timur
Posted by CB Blogger
Blog, Updated at: 08.23
