Bandara Internasional Polonia adalah sebuah bandar udara
internasional yang terletak sekitar 2 km dari pusat kota Medan, Sumatera
Utara, Indonesia. Bandara ini melayani penerbangan yang menghubungkan
kota Medan dengan kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Batam,
dan ke Malaysia (Kuala Lumpur, Penang, Ipoh) dan ke Singapura. Dihitung
dari jumlah arus penumpang, Polonia adalah Bandara terbesar keempat di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Juanda, dan Bandara Ngurah Rai.
Sejarah Bandara Polonia, Medan – Sumatera Utara
Nama Polonia berasal dari nama negara asal para pembangunnya, Polandia
(Polonia merupakan nama "Polandia" dalam bahasa Latin). Sebelum menjadi
bandar udara, kawasan tersebut merupakan lahan perkebunan milik orang
Polandia bernama Baron Michalsky. Tahun 1872 dia mendapat konsesi dari
Pemerintah Belanda untuk membuka perkebunan tembakau di Sumatra Timur di
daerah Medan. Kemudian dia menamakan daerah itu dengan nama Polonia,
sebuah daerah di negeri kelahirannya.
Tahun 1879 karena suatu hal, konsesi atas tanah perkebunan itu berpindah
tangan kepada Deli Maatschappij (Deli MIJ) atau NV Deli Maskapai. Tahun
itu terdapat kabar pionir penerbang bangsa Belanda van der Hoop akan
menerbangkan pesawat kecilnya Fokker dari Eropa ke wilayah Hindia
Belanda dalam waktu 20 jam terbang. Maka Deli MIJ yang memegang konsesi
atas tanah itu, menyediakan sebidang lahan untuk diserahkan sebagai
lapangan terbang pertama di Medan.
Pada tahun 1924, setelah berita pertama tentang kedatangan pesawat udara
itu tidak terdengar, maka rencana kedatangan pesawat udara kembali
terdengar. Mengingat waktu itu sangat pendek, persiapan untuk lapangan
terbang tidak dapat dikejar, akhirnya pesawat kecil yang diawaki van der
Hoop yang menumpangi pesawat Fokker, bersama VN Poelman dan van der
Broeke mendarat di lapangan pacuan kuda yakni Deli Renvereeniging,
disambut Sultan Deli Sulaiman Syariful Alamsyah.
Setelah pesawat pertama mendarat di Medan, maka Asisten Residen Sumatera
Timur Mr. CS Van Kempen mendesak pemerintah Hindia Belanda di Batavia,
agar mempercepat dropping dana untuk menyelesaikan pembangunan lapangan
terbang Polonia. Pada 1928 lapangan terbang Polonia dibuka secara resmi,
ditandai dengan mendaratnya enam pesawat udara milik KNILM, anak
perusahaan KLM, pada landasan yang masih darurat, berupa tanah yang
dikeraskan. Mulai tahun 1930, perusahaan penerbangan Belanda KLM serta
anak perusahaannya KNILM membuka jaringan penerbangan ke Medan secara
berkala. Pada tahun 1936 lapangan terbang Polonia untuk pertama kalinya
melakukan perbaikan yaitu pembuatan landasan pacu (runway) sepanjang 600
meter.
Pada tahun 1975, berdasarkan keputusan bersama Departemen Pertahanan dan
Keamanan, Departemen Perhubungan dan Departemen Keuangan, pengelolaan
pelabuhan udara Polonia menjadi hak pengelolaan bersama antara Pangkalan
Udara AURI dan Pelabuhan Udara Sipil. Dan mulai 1985 berdasarkan
Peraturan Pemerintah No 30 Tahun 1985, pengelolaan pelabuhan udara
Polonia diserahkan kepada Perum Angkasa Pura yang selanjutnya mulai 1
Januari 1994 menjadi PT. Angkasa Pura II (Persero).
Data dan Statistik Bandara Polonia
Bandara Polonia mempunyai luas sebesar 144 hektar. Panjang landasan pacu
saat ini adalah 2.900 meter, sementara yang dapat digunakan sepanjang
2.625 meter (sehingga terdapat displaced threshold sebesar 275 meter).
Hal ini terjadi karena banyaknya benda yang menghalang di sekitar tempat
lepas landas dan mendarat. Polonia juga memiliki 4 taxiway dan apron
seluas 81.455 meter. Polonia dirancang untuk dapat memuat maksimum
sekitar 900.000 penumpang.
Dari tahun ke tahun arus penumpang Polonia cenderung mengalami
peningkatan antara 15 hingga 20 persen. Pada tahun 2003, arus penumpang
mencapai sebesar 2.736.332 orang, naik dari 2.090.519 orang pada tahun
sebelumnya. Jumlah pergerakan pesawat adalah 36.359 pada tahun 2003,
naik dari 29.894 pada tahun 2002. Tercatat ada 13.713 penerbangan
domestik dan 4.387 penerbangan internasional dari Polonia pada 1998.
Pada 2004 jumlahnya telah mencapai 35.100 penerbangan domestik dan 8.266
penerbangan internasional.
Dari segi jumlah penerbangan, pada 1998 terdapat 56 penerbangan dalam
sehari, namun pada tahun 2005 telah meningkat antara 125 hingga melebihi
150 penerbangan perhari, dengan penumpang lebih kurang 3,8 juta orang
pertahun, baik domestik dan internasional. Di bidang transportasi
barang, pada tahun 2005 pergerakan kargo di Polonia mencapai 31.347 ton.
Terminal
Terdapat dua terminal penumpang di Bandara Polonia, satu terminal
keberangkatan dan satu untuk kedatangan, dan jika ditotal luasnya
mencapai 13.811 meter². Keduanya juga masing-masing dibagi untuk
penerbangan domestik dan internasional. Terminal domestik Polonia
mempunyai luas 7.941 meter² dan saat ini (laporan Januari 2006)
menampung 1.810 orang yang datang bersamaan, sehingga setiap penumpang
mempunyai luas 4m², kurang dari standar sebesar 14m² yang ditetapkan
pemerintah. Mulai 1 Oktober 2006, menyusul peristiwa penyimpangan muatan
barang di Bandara Soekarno-Hatta pada September 2006, dioperasikan pula
sebuah terminal kargo satu pintu yang diharapkan dapat menertibkan
pergerakan kargo dan mencegah terjadinya manipulasi muatan barang.
Masalah Tata Letak dan Masa Depan Bandara Polonia
Akibat letaknya yang sangat dekat dengan pusat kota – sekitar 2 km –
bandara ini menyebabkan bangunan-bangunan di Medan dibatasi jumlah
tingkatnya. Dampak dari peraturan ini adalah sedikitnya jumlah bangunan
tinggi di Medan. Selain itu, bandara ini juga diperkirakan sudah atau
hampir melebihi kapasitasnya. Sejak pemberian izin penerbangan
diringankan di Indonesia pada tahun 2000-an, jumlah penerbangan yang
melayani Polonia meningkat tajam.
Bandara Polonia tidak mempunyai garbarata sehingga para penumpang harus berjalan melalui tarmac untuk mencapai pesawat.
Menurut rencana, bandara ini dalam beberapa tahun ke depan akan
dipindahkan ke Kuala Namu, di Kabupaten Deli Serdang. Pada 29 Juni 2006,
wakil presiden Indonesia, Jusuf Kalla, meresmikan pembangunan Bandara
Kuala Namu. Setelah Kuala Namu mulai beroperasi, Polonia direncanakan
akan dialihkan fungsinya menjadi sebuah central business district (CBD)
serta 40% lahannya diperuntukkan bagi sebuah kebun raya.
Maskapai Penerbangan dan Layanan Rute Penerbangan di Bandara Polonia, Medan
Terminal Domestik
- AirAsia
- Indonesia AirAsia (Jakarta, Bandung, Surabaya)
- Batavia Air (Batam, Jakarta)
- Garuda Indonesia (Banda Aceh, Jakarta)
- Kartika Airlines (Batam)
- Lion Air (Banda Aceh, Jakarta)
- Mandala Airlines (Padang, Pekanbaru)
- Merpati Nusantara Airlines (Gunung Sitoli, Meulaboh, Sabang, Sibolga, Sinabang)
- Riau Airlines (Gunung Sitoli, Pekanbaru)
- Sriwijaya Air (Banda Aceh, Batam, Jakarta, Padang, Pekanbaru)
- Susi Air (Aek Godang (Padang Sidempuan), Blang Pidie, Silangit (Siborong-Borong), Sinabang, Meulaboh)
- AirAsia (Kuala Lumpur)
- Indonesia AirAsia (Kuala Lumpur, Pulau Pinang)
- Thai AirAsia (Phuket)
- Jetstar Asia Airways
- Valuair (Singapura)
- Lion Air (Pulau Pinang)
- Malaysia Airlines (Kuala Lumpur)
- Firefly (Pulau Pinang, Kuala Lumpur-Subang)
- Singapore Airlines
- SilkAir (Singapura)
- Sriwijaya Air (Pulau Pinang)
DATA UMUM | Kelas: Internasional Luas: 153.01 Ha Alamat: Jl. Imam Bonjol Medan Telepon: (061) 4565777 – 4557227 Faksimili: (061) 4561800 Website: www.poloniaairport.com E-mail: ap2_mes@angkasapura2.co.id | ||||||||||||||||||
KOORDINAT | 03º33'015" - 03º33'059"LU dan 098º40'870" - 098º40'094"BT | ||||||||||||||||||
ELEVASI | 26.4 m MSL | ||||||||||||||||||
KODE BANDARA | Kode ICAO: WIMM Kode IATA: MES | ||||||||||||||||||
JAM OPERASIONAL | 06.00 WIB - 24.00 WIB | ||||||||||||||||||
JARAK DARI KOTA | ± 1 km dari pusat kota Medan | ||||||||||||||||||
LANDASAN PACU | Arah: (05 / 23) Dimensi: (2900 x 45) m² | ||||||||||||||||||
TAXIWAY |
| ||||||||||||||||||
LUAS APRON | Alpha : 39,581.78 m² Bravo : 30,305 m² Delta : 16,028.70 m² | ||||||||||||||||||
TYPE PESAWAT | A320, A319, B734, B733, B732, C208, MD82, MD83, MD90, CN235, dan lain-lain | ||||||||||||||||||
TERMINAL PENUMPANG | Domestik dan Internasional
| ||||||||||||||||||
TELEKOMUNIKASI | VHF/HF,Handytalky,AMSC,Voice Recorder,Time Announcer,Speech Pluch,Receiver All Band,Send Call Coder,ATIS,VSCS | ||||||||||||||||||
NAVIGASI UDARA | DVOR/DME,NDB,ILS,Radar,SSR Extractor,ATC System,Radar MSSR,IRIS Monitor | ||||||||||||||||||
PKP - PK | CAT. VIII | ||||||||||||||||||
AIRFIELD LIGHTENING | PALS / PAPI | ||||||||||||||||||
POWER SUPPLY | PLN, MPS/Genset | ||||||||||||||||||
WATER SUPPLY | PDAM | ||||||||||||||||||
PERALATAN MEKANIKAL | Timbangan, Conveyor belt, Trolley, AC | ||||||||||||||||||
PENGAMANAN BANDARA | X-Ray,Walk Through Metal Detector,Hand Held Metal Detector,Security CCTV | ||||||||||||||||||
LAPANGAN PARKIR |
| ||||||||||||||||||
PERALATAN METEO | Pengamatan: Tersedia Prakiraan: Tersedia | ||||||||||||||||||
CIQ | Bea Cukai: Tersedia Imigrasi: Tersedia Karantina: Tersedia | ||||||||||||||||||
TRANSPORTASI DARAT | Taxi, Car Rental | ||||||||||||||||||
PELAYANAN UMUM | Bank, Telepon Umum, Restaurant & Kafetaria, Duty Free Shop, Souvenir Shop | ||||||||||||||||||
PENUNJANG LAIN | Perkantoran, Gedung VIP, Pengolahan Limbah Cair (STP) |
wikipedia.org, poloniaairport.com